Roh Kudus
A.
Oknum
Pribadi Allah Yang Ketiga (Hubungannya dengan Bapa dan Yesus Kristus)
B.
Fungsi
dan Peranannya Bagi Orang Yang Percaya (Iman, Penghiburan, dan Pengharapan)
C.
Dan
Fungsi dan Peranannya Bagi Tugas Gereja, Alkitab, dan PI
I.
Pendahuluan
Pada umumnya
kita telah mempelajari tentang Allah yang Tritunggal. Dimana kita tahu bahwa
Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah Allah yang Tritunggal. Pada kesempatan kali
ini kita akan membahas tentang oknum/pribadi Allah yang ketiga yaitu Roh Kudus.
Dimana pada pembahasan ini kita akan mempelajari tentang hubungan Roh Kudus
dengan Bapa dan Yesus Kristus, serta fungsi dan peranan Roh kudus bagi Orang
percaya dalam hal iman, penghiburan, dan pengharapan, dan pembahasan yang
terakhir yaitu fungsi dan peranan Roh Kudus bagi Gereja, Alkitab dan juga PI.
Semoga sajian kali ini menambah wawasan bagi kita semua. Tuhan Yesus Memberkati.
II.
Pembahasan
2.1 Pengertian Roh Kudus
Roh Kudus adalah
Allah sendiri, yang datang kepada kita dari luar (“dari atas”), menyatakan
diriNya kepada kita serta bertindak terhadap kita.[1]
Roh Kudus diberikan karena Allah adalah kudus dan membenci dosa, oleh sebab itu
ia sangat mengasihi manusia yang diciptakanNya maka ia tidak ingin melihat
kebinasaan terjadi kepada manusia karena dosa. Itulah sebabnya ia memberi
kesadaran kepada manusia, mengetuk hati manusia melalui Roh Kudus agar sadar
dan bertobat.[2]
Pekerjaan Roh Kudus adalah menghubungkan kita dengan Yesus Kristus dan
mengaminkan pekerjaanNya, sehingga kita beroleh bagian dalam keselamatan yang
sudah dikerjakan bagi kita.[3]
2.2 Roh Kudus Sebagai Oknum/Pribadi
Allah yang Ketiga
Roh Kudus adalah
pribadi ketiga dalam Trinitas yakni : Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah satu.[4]
Bapa adalah Allah; Anak adalah Allah; Roh Kudus adalah Allah, bukan berarti ada
tiga Allah tetapi satu Allah. Bapa adalah Allah yang benar dan satu-satunya
(Yoh. 17:3); Anak adalah Allah yang benar (1 Yoh. 5:20); dan Roh Kudus juga
adalah Allah yang benar (Kis. 5:3,4).[5] Dan ketiganya pada kedudukan yang sama.[6]
Tidak satupun pribadi yang lebih agung daripada yang lain (Yoh.5:23).[7]
Roh Kudus adalah satu pribadi Allah yang disebut sebagai “penolong yang lain”
dan “Roh penghibur”. PeranNya adalah datang untuk menggantikan dan meneruskan
apa yang telah dikerjakan Yesus Kristus.[8]
2.3 Hubungan Roh Kudus dengan Allah
Bapa dan Yesus Kristus
Bapa adalah
Tuhan Allah yang di dalam Firman dan karyaNya menyatakan atau memperkenalkan
diriNya sebagai sekutu Israel.[9] Yesus
Kristus telah difirmankan menjadi manusia dalam rupa Allah yang telah
mengosongkan diriNya dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan
manusia. Yesus Kristus adalah kemuliaan Allah Bapa yang dapat memberikan hasil
karyaNya kepada umatnya, sehingga dapat dialami dan dinikmati oleh umatNya.[10]
Roh Kudus selalu memuliakan Yesus Kristus, Ia datang dari padaNya dan memimpin
orang KepadaNya (Yoh.16:13-15).[11]
Allah Bapa
adalah sang Pencipta, Allah menyatakan diri kepada manusia melalui Yesus
Kristus yang kemudian disebut Anak
dan Allah juga menyatakan di dalam RohNya, yaitu Roh Kudus. Roh bersaksi
tentang Anak dan Anak memiliki kuasa (Roh), artinya dari Roh Kudus keluar kesaksian
tentang Anak dan dari Anak keluar kesaksian tentang Roh Kudus. Baik anak maupun
Roh Kudus sama-sama keluar dari Allah Bapa, yang melakukan pembebasan dan
tindakan keselamatan Allah kepada manusia.[12]
2.4 Fungsi dan Peranan Roh Kudus Bagi
Orang Percaya (Iman, Penghiburan, dan Pengharapan)
A.
Iman
Dahulu manusia
hidup di dalam daging, atau di dalam suasana yang dikuasai oleh dosa, akan
tetapi sekarang orang beriman hidup di dalam Roh, atau dalam suasana yang
dikuasai oleh Roh Kudus. Oleh karena itu hidup orang beriman harus
mengungkapkan suatu hidup yang dikuasai Roh itu, yang terdiri dari hidup yang
gemar akan Roh yang mau di pimpin oleh Roh serta yang berjalan-jalan di dalam
Roh. Maka Roh yang memenuhi orang beriman sebagai keseluruhan atau sebagai
tubuh Kristus di dalam hidup orang beriman.[13] Hati
nurani orang percaya akan mendengar suara Roh Kudus yang tinggal di dalam hati
orang percaya sehingga dapat mengetahui mana kehendak Allah dan yang mana yang
bukan kehendak Allah. Roh Kudus menuntun orang percaya dalam hidup mereka untuk
mengikuti Tuhan dan menjadi saksi yang hidup dan berani bagi Kristus.[14]
Roh kudus bukan hanya pemrakarsa iman, tetapi lebih dari itu iman itu
ditingkatkanNya secara berangsur-angsur sampai melalui iman kita dibawaNya ke
dalam kerajaan sorga.[15]
B.
Penghiburan
Di dalam
kehidupan orang Kristen ada kalanya mereka mengalami pergumulan baik yang
ringan maupun yang sangat berat. Namun Roh Kudus mengingatkan mereka akan
Firman Tuhan dan janji-janjiNya atau Roh Kudus sedemikian rupa memberi
ketenangan dan kenyamanan di dalam kalbu mereka sehingga mereka dapat kuat dan
bersukacita menghadapi pergumulan tersebut.[16] Di
Yoh 16:7 Tuhan Yesus berjanji akan mengutus “Penghibur” kepada para muridNya,
yang akan menyertai mereka (Yoh 14:16) dan yang akan mengajarkan segala sesuatu
kepada mereka.[17]
C.
Pengharapan
Roh meneguhkan
orang Kristen di dalam pengharapan. Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita
menantikan kebenaran yang kita harapkan (Gal. 5:5). Pengharapan itu meliputi
pengharapan akan kedatangan Kristus, kebangkitan tubuh, dan kekekalan dengan
Allah. Semua ini dijanjikan kepada orang Kristen karena kebenaran yang
membawanya melalui injil dan Roh Kudus meneguhkan kita dalam pengharapan itu.
Roh Kudus disebut juga “jaminan” bagi kita (Ef. 1:14). Roh Kudus Menolong kita
untuk tetap setia sampai pengharapan ini menjadi suatu kenyataan.[18] Yesus
menjanjikan bahwa Roh yang akan datang akan menuntun mereka ke dalam seluruh
kebenaran (Yoh. 14:26; 16:13). Roh Kudus juga memberikan karunia-karunia rohani
kepada orang-orang percaya seperti yang dikehendakiNya. Roh Allah melakukan
pekerjaan yang baik sekali di dalam kehidupan setiap orang percaya.[19]
2.5 Fungsi dan Peranannya Bagi Tugas
Gereja, Alkitab, dan Pengabaran Injil
a.
Fungsi
dan Perannanya Bagi Tugas Gereja
Pekerjaan Roh
Kudus itu sangat penting dalam gereja, untuk mengabarkan kesaksian tentang
Tuhan. Roh Kudus bekerja di dunia ini dengan menciptakan gereja yang menjadi
alat Tuhan untuk mengabarkan injil.[20] Menurut
kesaksian Alkitab, gereja sebagai tubuh atau persekutuan, bukan merupakan hasil
dari anggota-anggotanya, tetapi merupakan ciptaan Roh Kudus,[21] Gereja
itu adalah ciptaan Roh Kudus. Berkat pekerjaan Roh Kudus yang menghubungkan
kita dengan Yesus Kristus, maka kita mengaku termasuk pada “gereja yang kudus
dan am”.[22]
Roh
Kudus berperan penting dalam gereja. Alkitab menjelaskan bahwa :
1. Roh
Kudus menjadikan gereja (1 Kor. 12:13)
2. Oleh
Roh Kudus, Allah hidup dalam gereja (Ef. 2:22)
3. Roh
Kudus memberikan karunia secara khusus kepada setiap orang percaya untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan dan bagi pembangunan
tubuh Kristus (1 Kor. 12:7-11; Ef. 4:12).[23]
Pekerjaan Roh
Kudus di dalam gereja merupakan syarat bagi pekerjaanNya dalam hidup tiap
anggota jemaat. Pekerjaan Roh Kudus dalam hidup tiap anggota jemaat hanya dapat
bertumbuh dan berkembang dengan baik jika anggota-anggota gereja tetap hidup
dalam persekutuan jemaat dan tetap memberikan sumbangan untuk persekutuan dan
perkembangannya itu.[24]
b.
Fungsi
dan Peranannya Bagi Alkitab
Dalam KBBI,
Alkitab adalah kitab suci agama Kristen yang terdiri dari perjanjian lama dan
perjanjian baru.[25]
Roh Kudus adalah pengarang dan penafsir Alkitab. Sebagaimana dikatakan oleh
Petrus, “Oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah” (II
Petrus 1;21). Roh Kuduslah yang menjelaskan kepada para rasul dan nabi
perjanjian baru hal-hal yang tidak mungkin diketahui melalui filsafat manusia
dan cara bernalar alam yang dilakukan oleh pikiran manusia (Ef. 3:5). Roh Kudus
bukan hanya menjadi pengarang Alkitab tetapi juga penafsirnya. Roh Kudus mengambil
perkataan Kristus dan menjelaskannya kepada orang-orang percaya (Yoh.16:14).
Roh Kudus mengajar kita untuk “menafsirkan hal-hal rohani (1 Kor. 2:13).[26]
c.
Fungsi
dan Peranannya Bagi Pengabaran Injil
Peranan Roh
Kudus dalam pemberitaan injil adalah Roh Kudus yang turut bekerja bagi para pemberita
injil dan Roh Kudus jugalah yang bekerja bagi
penerima Injil. Semua orang percaya harus menjadi saksi-saksi Kristus.[27]
Roh Kudus dihubungkan dengan gereja, yaitu sebagai kuasa yang mendorong gereja
untuk memberitakan injil di dunia ini.[28]
Roh Kudus bekerja melalui umat Allah. Orang-orang Kristen wajib menjadi garam
dan terang dunia. Garam dan terang adalah kekuatan yang berfungsi secara
diam-diam dan tidak menonjol, namun dampaknya amat besar. Garam mencegah
pembusukan dan terang melenyapkan kegelapan (Mat 5:13-16).[29]
III.
Kesimpulan
Kesimpulan yang
dapat di ambil dari penjelasan di atas adalah bahwa Roh Kudus adalah Allah
sendiri yang datang kepada kita karena kasih Allah kepada kita. Allah tidak
ingin manusia binasa karena keberdosaan, karena itu Roh Kudus hadir untuk
mengetuk hati manusia dan member kesadaran pada manusia sehingga manusia
menjadi sadar dan bertobat. Melalui Roh Kudus manusia memiliki hubungan dengan
Allah dan dapat menerima keselamatan yang telah dijanjikan. Roh kudus adalah
oknum/pribadi Allah yang ketiga. peranNya adalah meneruskan dan melanjutkan apa
yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus. Roh Kudus memiliki fungsi dan peranan
bagi orang percaya. Termasuk di dalam iman, penghiburan dan pengharapan. Roh
Kudus juga memiliki fungsi dan peranan bagi Gereja, Alkitab dan juga PI. Gereja
adalah ciptaan Roh Kudus, Alkitab adalah buatan Roh Kudus. Roh Kuduslah yang
mengarang dan menafsirkan isi Alkitab Itu, begitu pula dengan PI. Roh Kudus
memakai Umat Allah menjadi pemberita injil. Sehingga manusia dapat memberitakan
berita keselamatan itu ke seluruh dunia.
IV.
Daftar
Pustaka
Boland B.J., Inti
Sari Iman Kristen, Jakarta:BPK-GM, 2011
Calvin
Yohanes, Institutio, Jakarta:BPK-GM,
2000
Datu
Yunus, Kontroversi Baptisan Roh Kudus, Bandung:
Lembaga Literatur Baptis, 1999
Hadiwijono
Harun, Iman Kristen, Jakarta:BPK-GM,
2010
Koehler
Edward W. A., Intisari Ajaran Kristen, Pematang
Siantar:Akademi Lutheran Indonesia ALI, 2012
Lumbantobing
Darwin, Teologi di Pasar Bebas, Pematang
Siantar:L-SAPA, 2010
Muliono
Anton dkk, KBBI, Jakarta:Balai
Pustaka, 1988
Ryrie
Charles C., Teologi Dasar 2, Yogyakarta:ANDI, 1991
Sizemore
Denver, 25 Pelajaran Tentang Doktrin
Kristen, Yogyakarta:LATM/GJKI, 2008
Susabda
Yakub B., Mengenal & Bergaul dengan
Allah, Yogyakarta:ANDI,2010
Tabb
Mark, Mari Berpikir Teologi, Apa yang Kita Yakini, Jogyakarta:Yayasan
Gloria-Katalis, 2011
Thiessen
Henry C., Teologi Sistematika,
Malang: Gandum Mas, 1995
Tobing
Victor L., Roh Kudus, Medan:Yayasan
persekutuan Doa dan Penelaahan Alkitab, 2004
Van
Niftrik G.C., Dogmatika Masa Kini, Jakarta:BPK-GM,
2011
[1]
G.C. Van Niftrik, Dogmatika Masa Kini, (Jakarta:BPK-GM,
2011), 334
[2]
Victor L. Tobing, Roh Kudus, (Medan:Yayasan
Persekutuan Doa dan Penelaahan Alkitab, 2004), 21
[3]
B.J. Boland, Inti Sari Iman Kristen, (Jakarta:BPK-GM,
2011), 55
[4]
Mark Tabb, Mari Berpikir Teologi, Apa yang Kita Yakini, (Jogyakarta:Yayasan
Gloria-Katalis, 2011), 85-86
[5]
Edward W. A. Koehler, Intisari Ajaran
Kristen, (Pematang Siantar:Akademi Lutheran Indonesia ALI, 2012), 34
[6]
Mark Tabb, Mari Berpikir Teologi, Apa yang Kita Yakini, (Jogyakarta:Yayasan
Gloria-Katalis, 2011), 85-86
[7]
Edward W. A. Koehler, Intisari Ajaran
Kristen, (Pematang Siantar:Akademi Lutheran Indonesia ALI, 2012), 34
[8]
Yakub B. Susabda, Mengenal & Bergaul
dengan Allah, (Yogyakarta:ANDI,2010), 214
[9]
Harun Hadiwijono, Iman Kristen, (Jakarta:BPK-GM,
2010), 115-116
[10]
Ibid, 356-358
[11]
B.J. Boland, Inti Sari Iman Kristen, (Jakarta:BPK-GM,
2011), 55
[12]
Darwin Lumbantobing, Teologi di Pasar
Bebas, (Pematang Siantar:L-SAPA, 2010), 152
[13]
Harun Hadiwijono, Iman Kristen, (Jakarta:BPK-GM,
2015), 358-359
[14]
Victor L. Tobing, Roh Kudus, (Medan:Yayasan
persekutuan Doa dan Penelaahan Alkitab, 2004), 21
[15]
Yohanes Calvin, Institutio, (Jakarta:BPK-GM,
2000), 138
[16]
Victor L. Tobing, Roh Kudus, 80
[17]
Harun Hadiwijono, Iman Kristen, 356
[18]
Denver Sizemore, 25 Pelajaran Tentang
Doktrin Kristen, (Yogyakarta:LATM/GJKI, 2008), 156-157
[19]
Henry C. Thiessen, Teologi Sistematika,
(Malang: Gandum Mas, 1995), 389
[20]
G.C. Van Niftrik , Dogmatika Masa Kini,
(Jakarta:BPK-GM,2011), 259
[21]
Yunus Datu, Kontroversi Baptisan Roh
Kudus, (Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 1999), 29
[22]
B.J. Boland, Intisari Iman Kristen, (Jakarta:BPK-GM,
2011), 57
[23]
Yunus Datu, Kontrovesi Baptisan Roh
Kudus, (Bandung:Lembaga Literatur Baptis, 1999), 31
[24]
Ibid, 30
[25]
Anton Muliono dkk, KBBI, (Jakarta:Balai
Pustaka, 1988), 23
[26]
Henry C. Thiessen, Teologi Sistematika,
(Malang: Gandum Mas, 1995), 384-385
[27]
Charles C. Ryrie, Teologi Dasar 2, (Yogyakarta:ANDI, 1991), 155
[28] Yunus Datu, Kontrovesi Baptisan Roh Kudus, 29
[29]
Ibid, 28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar