Jumat, 10 Mei 2019


Kalender Gerejawi
Penyusunan Nas-nas Kotbah Menurut Tahun Gerejawi
       I.            Pendahuluan
Pada pembahasan sebelumnya telah mengantarkan kita untuk mengerti dan lebih mendalami tentang Kalender Gerejawi (penyusunan Nas-nas Kotbah menurut Tahun Gerejawi). Yang dimana awalnya kita sudah mengetahui bahwa dalam membahas tentang Kelender Gerejawi kita akan membahas perjalanan Yesus dari kedatangan janji yang harus diperingati direnungkan dan dihayati oleh warga jemaat. Sehingga secara perlahan akan diperbaharui dan akan mengantarkan jemaat ke dalam pertumbuhan maka bisa mengenal yang benar terhadap Tuhan Yesus yang kita sembah. Semoga sajian ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Tuhan Yesus Memberkati.
    II.            Pembahasan
2.1. Pengertian Kelender Gerejawi
Secara umum, pengetian kalender menurut KBBI adalah daftar hari, minggu, bulan, serta penanggalan almanak, jalwal kegiatan di suatu perguruan atau lembaga.[1] Kata Kalender menunjuk hari pertama dari bulan ( bhs Latin Calendea, yang berasal dari kata kerja calara = mengundang berkumpul )sebagai waktu liturgi.[2] Maka kata “kalender” sebenarnya mau menunjuk hari pertama dari bulan. Kalender atau penanggal umum merupakan pembagian masa waktu tahunan.[3] Maka kalender Gerejawi dapat dilukiskan mengenai perjalanan Yesus Kristus, mulai dari berita kedatangan/janji kedatangan sampai kepada kedatangan kedua kali.[4]

2.2.Pengertian Tahun Gerejawi
Tahun gerejawi adalah pengaturan waktu secara khusus hari-hari minggu, selama dua belas bulan. Waktu selama dua belas diatur sedemikian rupa, sehingga karya keselamatan Allah dihayati secara nyata. Jadi, lamanya tahun gerejawi adalah dua belas bulan, sama dengan kalender tahun masehi yang kita pakai sekarang ini. Akan tetapi, tahun gerejawi dimulai pada akhir November atau awal bulan Desember yang berlangsung selama empat minggu, yang disebut dengan masa Adven.[5]
2.3. Penyusun Nas-nas Khotbah Menurut Tahun Gerejawi
2.3.1.      Hari Raya Gerejawi
Hari-hari Raya yang digunakan sesuai dengan Tahun Gerejawi adalah sebagai berikut:[6]
a.       Hari raya Adven, Natal, dan Efipania
b.      Hari Raya Jumat Agung atau kematian Tuhan Yesus
c.       Hari Raya Paskah atau kebangkitan Yesus
d.      Hari Raya kenaikan Yesus Ke Sorga
e.       Hari Raya Pentakosta atau Turunnya Roh Kudus.
2.3.2.      Tahun Gerejawi
1.      Advent
Kata “Adven” berasal dari bahasa Latin “Adventus” yang berarti kedatangan Tuhan Yesus. Kata “Adventus” itu bagi orang Kristen sekarang ini memiliki tiga arti sebagai berikut: kedatangan Tuhan dalam Rupa manusia, kedatangan Tuhan dalam Firman dan Roh, dan kedatangan Tuhan dalam kemuliaan pada akhir zaman. Adven adalah masa ketika gereja menengok ke belakang pada peristiwa sejarah kelahiran Kristus, memandang pada penyataan Kristus dalam Firman dan karyanya, dan melihat ke depan kepada kedatangan kembali Kristus pada akhir zaman. Oleh karena itu, masa Adven adalah masa penyadaran diri dan pertobatan. Selama Adven, pembacaan Alkitab ditekankan pada pembacaan nubuag-nubuat Perjanjian Lama tentang kedatangan Mesias.[7] Contoh ayat yang bisa diambil dari Yesaya 64:1-9 “Kedatangan Yesus dengan membuat kenyataan yang bisa menyadarkan manusia yang menyaksikan kejadian itu”.[8] karena sebelum kedatangan Yesus Kristus ke Dunia ini, banyak nabi-nabi Palsu yang ingin menghancurkan orang-orang Yudea dengan memberikan Firman yang palsu. Sehingga pada saat itu orang berkata bahwa Mesias ada di sini, mesias ada di sana maka itu tidak perlu dipercayai. Karena akan banyak nabi-nabi palsu yang akan berkata tentang Firman-firman yang palsu. Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
Teologi minggu Advent yang selalu ditekankan dalam khotbah adalah sebagai berikut:
a.       Advent Pertama: Perjanjian yang ada dalam perjanjian Lama degenapi oleh Yesus pada waktu dia datang untuk membebaskan umat manusia. [9] Adven pertama ini juga dilihat dari gereja pada saat ini yaitu hal persiapan menyambut kehadiran Tuhan dapat dibandingkan di dalam Perjanjian Lama. Ada persiapan menyambut penyataan Tuhan, sebagaimana Musa di gunung Sinai ketika menuliskan perkataan perjanjian Tuhan di Loh batu (Kel. 34:28; Ul, 9:9) berita kedatangan Yesus yang sudah disebutkan di dalam Kitab PL dan Penggenapannya itu dalam Kitab PB. Seperti di dalam Yesaya 7:10-25 “Pemberitaan mengenai Imanuel.[10]
b.      Anvent Kedua               : Kesaksian dan pekerjaan Yohanes Pembabtis sebagai pendahuluan dari kedatangan Yesus. Dalam Adven kedua ini menceritakan bagaimana kesaksian Johanes yang berkata bahwa dia juga akan membabtis Yesus (Yoh. 1:19-27).
c.       Advent ketiga     : Pengharapan akan kedatangan Yesus yang kedua kalinya dan sebagai hari terakhir. Seperti yang tertulis dalam Kitab Ibrani 10:37.
d.      Advent Keempat : Waktu pertobatan pada hari Tuhan atau hari penghakiman. Dslsm Advent keempat ini lebih kepada penantian Tuhan bukan pada saat ini tapi sampai kepada akhir zaman yang terdapat di Yakobus 5:7-8).[11] 
2.      Natal
Natal adalah masa yang dimulai pada hari Natal dan berakhir selama 12 hari sampai tanggal 5 Januari malam, sebelum Epifania. Sejak akhir abad IV Natal dirayakan setiap tanggal 25 Desember sebagai peringatan kelahiran Kristus. Semula tanggal 25 Desember oleh dunia kafir dirayakan sebagai pesta Sol Invictus (matahari yang tak terkalahkan). Dengan merayakan tanggal 25 Desember sebagai kelahiran Kristus adalah ‘Matahari yang tak Terkalahkan’, gereja ingin menyatakan bahwa Terang yang baru, Matahari kebenaran (Sol Iustitiae), yang dinubuatkan Nabi Maleakhi (Mal. 4:2) adalah Kristus, Juruselamat dunia yang datang dari Allah.[12] Contoh ayat Alkitab yang diambil yaitu dari Roma 16:25-27 “tentang kedatangan Kristus yang sudah dinantikan berabad-abad lamanya dan kini Allah yang penuh hikmat yang memberitakannya.

a.       Natal I[13]
Diambil dari Lukas 2:1-14 yang menceritakan tentang Kelahiran Yesus”. Dan Yesaya 9:1-6.
b.      Natal II
Yohanes 3:16-21 yang menceritakan tentang Percakapan dengan Nikodemus.
3.      Minggu setelah Natal
Hari minggu setelah Natal dirayakan dalam rangkaian Natal. Pembacaan Injil tahun A adalah Matius 2:13-23 tentang penyingkiran keluarga Yusuf ke Mesir. Pembacaan pertama adalah Yesaya 63:7-9 tentang Tuhan adalah perlindungan bagi yang memohon kepadaNya. Pembacaan kedua adalah Ibrani 2:10-18. Pada tahun B, dibacakan Lukas 2:22-40 tentang Yesus diserahkan ke Bait Allah. Pembacaan pertama adalah Yesaya 61:10-62:3 yang melatarbelakangi kelegaan Simeon dan Lukas. Pembacaan ketiga adalah Galatia 4:4-7 tentang Yesus diutus untuk menebus umat yang takluk pada hukum Taurat. Pada tahun C, dibacakan Lukas 2:41-52 tentang Yesus di Bait Allah pada usia dua belas tahun. HikmatNya semakin bertambah. Pembacaan pertama adalah 1 Samuel 2:18-20, 26 tentang Samuel dalam didikan Iman Elia. Pembacaan kedua atau Epistel adalah Kolose 3:12-17 tentang sikap orang-orang pilihan Allah.[14] Contoh nats yang diambil Galatia 4:4-7 “Kamu adalah Anak-anak Allah”. Dan setelah natal juga diperingati Minggu Penutup Tahun. Nats Khotbahnya Mazmur 148: 11-14 “Pujilah Tuhan Yang memberikan Segalanya.
4.      Epifani
Sebelum abad IV hari Epifania (bhs. Yunani= penampakan) dirayakan sebagai hari kelahiran Kristus, yaitu pada tanggal 6 Januari (bukan tanggal 25 Desember) atau pada hari minggu yang terdekat dan 6 minggu sesudahnya. Sampai sekarang Epifania masih dirayakan oleh Gereja Ortodoks.[15] Efifania bisa juga disebut sebagai hari pengungkapan diri Yesus, yaitu hari peringatan kelahiran dan penyunatan Yesus yang tepatnya jatuh pada tanggal 6 januari (yang sebenarnya adalah peringatan Dewa Aion dari Mesir). Sejak abad keempat, tanggal 25 Desember (yang sebenarnya adalah hari peringatan adalah hari peringatan sinar matahari pada musim dingin) oleh gereja di Roma diperingati sebagai Hari Kelahiran Yesus yang di anggap Matahari Kebenaran. [16] contoh ayat alkitab yang diambil dari minggu ini
Nats-nats yang cocok untuk minggu-minggu ini adalah:[17]
-          Untuk minggu I setelah Ephipanias tentang baptisan Yesus (Mat 3:13-17 “Yesus dibabtis Yohanes” ; Mrk 1:9-11 “Yesus Dibabtis Yohanes” ; Luk 3:21-22 “Yesus anak Allah dibabtis”.
-          Minggu II    setelah Ephipanias adalah Yesaya 49:1-7 “Hamba Tuhan sebagai Terang di tengah bangsa”.
-          Minggu III    setelah Ephipania adalah Matius 4:18-25 “Ikutlah Aku”
-          Minggu IV    setelah Ephipania adalah  Mazmur 15:1-5 “Siapa yang boleh datang kepada Tuhan”.
5.      Persiapan Paskah (Sebelum Paskah)[18]
a.      Septuagesima (Pemberitahuan I)
Artinya 64 (70) hari sebelum hari kebaktian, atau septuagesima disebut dengan minggu ketiga sebelum puasa dank arena itu Sembilan minggu sebelum Paskah. Contoh ayat yang diambil dari Mazmur 119:1-8 “Bahagianya orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
b.      Sexagesima (Pemberitahuan II)
Sexagesima merupakan sebutan untuk hari keenampuluh. Jadi minggu kedua sebelum paskah dank arena itu merupakan minggu kedelapan sebelum paskah. Contoh ayatnya Matius 5:38-48 “Yesus dan Hukum Taurat.
c.       Estomihi (Pemberitahuan III)
Estomihi biasanya tidak lagi memberitakan pekerjaan Allah tentang “pernyataan”, tetapi lebih banyak kepada salib Yesus dan tugas-tugas penebusan di mana pusatnya adalah penderitaan dan salib Kristus. Contoh ayat Mazmur 2:1-12 “Raja yang diurapi Tuhan.

d.      Invocavit
Artinya “Aku dipanggil” (Mzm 91:15). Pada tahun 1987 nats untuk ini diambil dari Kej 22:1-14 dan epistle dari Ibr 2:11-18. Teologia yang ditekankan di sini adalah: pandangan kepada Yesus di taman Getsemane, setiap orang yang mengikut Yesus harus selalu berdoa dan beriman. Contoh ayatnya Adam dan Kristus tentang Hidup pada pengasihan Allah”.

e.       Reminiscere
Artinya “ingatlah segala rahmatMu dan kasih setiaMu ya Tuhan” (Mzm 25:6). Teologi yang di tekankan adalah doa pembebasan dari penderitaan hingga tanda-tanda muzizat yang ada di dunia ini, pertobatan, predestinasi, kekuatan dan beban yang dipikul oleh Utusan Tuhan. Contoh ayatnya Mazmur 121:1-8 “Tuhan penjaga Israel”
f.       Okuli
Artinya “mataku tetap terarah kepada Tuhan” (Mzm 25:15). Teologia yang ditekankan adalah kepercayaan kepada Tuhan dalam segala penderitaan, penderitaan Yesus dan kemenanganNya terhadap penderitaan dan segala pergumulan di dunia ini, pentingnya belas kasihan Yesus dalam kehidupan manusia. Contoh ayatnya Johanes 4:5-26 “Percakapan tentang Perempuab Samaria tentang Tuhan adalah sumber kehidupan”.
g.      Letare
Artinya “Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem dan bersorak-soraklah karenanya, hai semua orang yang mencintaiNya” (Yes 66:10-11). Pada mulanya minggu ini sering disebut dengan “Minggu sederhana” yaitu panggilan sukacita. Nats untuk minggu ini sering diambil dari cerita tentang “Yesus mengundang 5.000 orang”. Pada masa sekarang ini khotbah yang ditekankan untuk minggu ini adalah mengenai hasil (buah) dari kematian Yesus (Yoh 12:20-26).  Contoh ayatnya 1 Samuel 16:1-13 “Daud diurapi menjadi Raja atau Kamu dipilih Tuhan Yesus.
h.      Judika
Artinya “Berilah keadilan padaku ya, Allah dan perjuangkanlah perkaraku terhadap orang yang tidak salah” (Mzm 43:1). Teologia yang ditekankan di sini adalah pertentangan antara hidup yang benar dan yang salah, menghendaki supaya bertitik tolak dari kebenaran Tuhan. Kekudusan Allah melalui Yesus Kristus, melihat Allah adalah sama dengan melihat Yesus, kepercayaan terhadap janji Allah untuk melepaskan manusia dari kematian dan Yesus Kristuslah yang menunjukkan jalan kepada kemuliaan Allah. Contoh ayatnya Roma 8:6-11 “Hiduplah dalam keinginan-keinginan Roh Kudus maka kamu akan dibimbingnya.
Sampai pada minggu Judika yang ditekankan di sini bagaimana perjalanan Yesus Kristus yang merekat melintasi Samaria untuk menuju Yerusalem dalam perjalnan Yesus Kristus, mulai dari perjumpaan Yesus dengan murid-muridnya. Dan dilihat juga tentang nubuatan-nubuatan yang dilakukan dalam perjalanannya dengan murid-muridnya. Misalnya pengajaran tentang Firman Tuhan, hidup yang harus mengarah kepada anugrahnya Allah dan disini juga Yesus Kristus senantiasa melihat bagaimana kehidupan orang-orang yang dilewati Yesus Kristus untuk menuju Perjalananya ke Yerusalem. Maka di sini ditekankan bagaimana nubuatan-nubuatan Yesus Kristus.
i.        Palmarum
Artinya “Hari Raya Daun Palma”. Pada minggu Palmarum ini Tuhan Yesus memasuki kota Yerusalem dan Dia disambut dengan daun-daun palma (Yoh 12:12-18). 
Setelah minggu palmarum, yakni hari jumat berikutnya tibalah pesta perayaan peringatan akan kematian Yesus yang disebut juga dengan Hari Penderitaan atau hari Sengsara. Contoh ayatnya Jesaya 50:4-9a, “Tuhan selalu ada di kehidupan kita”.
Hingga Akhirnya di minggu Palmarum ini dia sampai di Yerusalem Yaitu Palmarum.

6.      Prapaskah (Penderitaan Tuhan Yesus)
Minggu Pra-paskah dirayakan 7 minggu sebelum Paskah. Selama masa Pra-paskah jemaat melakukan puasa. Masa puasa ini berasal dari dua sumber: puasa yang mendahului Paskah (suatu peringatan yang mula-mula mengenai kesengsaraan dan kebangkitan), dan suatu periode persiapan bagi para calon baptisan. Mulainya puasa dilakukan satu hari, tetapi akhirnya selama enam hari. Hal ini kemudian menjadi model untuk ibadah Minggu Suci sesuai dengan peristiwa Yesus pada minggu terakhir sebelum penyaliban-Nya. Contoh nats kitabnya Matius 26:1-3.
7.      Jumat Agung
Jumat Agung adalah dimana gereja merenungkan sengsara Tuhan, merenungkan asal-usulnya dari luka lambung Kristus yang wafat pada salib dan berdoa bagi keselamatan seluruh dunia. Di dalam Jumat Agung mau ditampilkan keikutsertaan Gereja pada detik-detik sengsara dan wafat Kristus. Jumat Agung dilihat sebagai kisah sengsara menurut Injil Yohanes. Hari ini bukan merupakan hari dukacita, tetapi hari Kontemplasi penuh akan cinta Kasih akan Kristus yang telah mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan umat manusia; tujuanNya mendamaikan Surga dan Bumi [19] Contoh nats Markus 15:22-41 “Pengorbanan Yesus untuk Manusia yang Berdosa”
8.      Paskah
Paskah sebagai penyelamatan dunia yang Allah lakukan di dalam Yesus dan kata Paskah mengingatkan pada paskah Yahudi yang berasal dari bahasa Yunani pascha atau Ibrani pesach artinya melewati atau menyebrangi.[20] Contoh ayat Johanes 20:1-18 “Jangan Takut karena Yesus sudah Bangkit”.
9.       Minggu-minggu setelah Paskah
Masih ada 6 minggu lagi sesudah pesta kebangkitan sampai pada hari Pentakosta. Adapun nama-nama minggu tersebut yang sudah ditetapkan oleh jemaat mula-mula adalah sebagai berikut:[21]. Maka makna-makna Paskah juga bisa dilihat dalam minggu-minggu yang sesudah paskah yang terdapat 5 bagian, sebagai berikut:
a.      Quasimodogeniti
Artinya “seperti bayi baru lahir” (1 Ptr 2:2) minggu Quasimodogeniti merupakan minggu pertama setelah kebangkitan. Teologi yang ditekankan pada minggu ini adalah mengenai kehidupan yang baru lahir melalui Yesus Kristus. Nama dan identitas yang baru. Pembangunan kembali kekuatan baru (rehabilitasi), mengenai hidup yang baru dan pengharapan hidup yang baru. Contoh nats Mazmur 16:1-11 “Tuhan tetap bersamaku”.
Dalam minggu ini ia menekankan “seperti bayi baru lahir” yang diartikan maknanya sebagai kita anak Allah yang sudah dipulihkan atau semua dosa-dosa kita yang sudah dihapuskan. Maka kita terlihat seperti anak bayi yang baru Lahir yang mengalami pembaharuan yang memiliki pikiran yang jernih yang tidak tahu tentang kejahatan namun harus memiliki pikiran yang bersih dan memiliki kekuatan baru. Sehingga dalam minggu setelah Paskah ini harus selalu bersyukur karena Kasih Allah yang selalu nyata di dalam kehidupan kita anak-anakNya.
b.      Miserikordias Domini
Artinya “Nyanyikanlah belas kasihan Tuhan”. Penekanan utamanya adalah mengenai belas kasihan Tuhan dan perbuatanNya yang baik kepada kita. Belas kasihan itu sendiri bukanlah karena perbuatan manusia. Teologi yang ditekankan untuk minggu ini adalah mengenai Yesus gembala yang baik, menjadi teladan dan pembimbing melalui perkataan dan perbuatan pada saat dukacita dan sukacita, dan juga mengenai tanggung jawab pemimpin terhadap yang dipimpin. Contoh nats yang diambil Lukas 24:13-35 “Tuhan besertaku”.
Dalam minggu ini ia menekankan “Nyanyikanlah Belaskasihan Tuhan” yang telah diberikanya secara Cuma-Cuma untuk manusia yang selalu di dambakan namun kita yang sudah dibebaskan tidak boleh  lupa akan pemberian Allah tersebut. Kita harus bersyukur, karena Allah selalu dipihak kita anak-anankNya.
c.       Jubilate
Artinya “bersorak-soraklah bagi Allah, hai seluruh bumi” (Mzm 66:1-3). Penekanan yang perlu disini adalah puji-pujian jemaat kepada Allah, karena Dia telah menciptakan hidup yang baru. Kuasanya begitu agung di seluruh dunia ini. Teologi yang ditekankan adalah mengenai: Allah memberikan kekuatan dan kuasa dalam persekutuan dan ke-Anak-an Yesus Kristus yang telah mengalahkan dunia ini. Tanggung jawab dalam pelayanan dan juga sikap ke-Anak-an kepada Allah dalam sukacita menghadapi penderitaan yang terjadi di dunia ini, perlunya kesaksian yang benar dan berani. Contoh nats yang diambil Jesaya 40:9-11 “Puji dan beritakanlah Kebaikan Allah”.
Yang ditekankan disini ialah kita yang sudah dibebaskan dari belenggu dosa yang menguasai diri kita anak-anaknya jadi bagaimana harus kita menanggapinya. Untuk kebebasan yang sudah diberikan Tuhan. Maka dengan ini kita harus beritahukan keseluruh dunia bahwa Allah yang penuh kasih menyatakan kasihNya untuk kita anak-anaknya. Supaya tidak hanya kita yang tahu dan merasakannya namun orang banyak juga akan tahu kebesaran Allah.

d.      Kentate
Artinya “Nyanyikanlah Nyanyian baru bagi Tuhan” (Mzm 98:1). Penekanannya mengenai kerajaan Kristus di dunia ini. Dialah yang telah menghukum dunia ini. Hendaklah jemaat itu menjadi jemaat yang gemar menyanyikan lagu pujian karena segala pekerjaan dan mujizat yang dilakukan oleh Allah. Setelah jemaat itu menjadi penuh, mereka hendaknya menghayati nyanyian yang menjadi jalan untuk memanggil orang-orang yang ada diluar jemaat. Teologi yang ditekankan adalah mengenai nyanyian pujian jemaat tersebut adalah kepercayaan yang penuh, sebagai jawaban ucapan syukur terhadap mujizat-mujizat yang telah dilakukan Allah, nyanyian jemaat sebagai khotbah bagi jemaat, sebagai alat penghibur Allah  untuk membebaskan orang-orang yang terbelenggu yang tersiksa, dan ucapan terimakasih untuk semua yang telah diberikan Tuhan untuk kehidupannya. Contoh nats 1 Petrus 2:4-10 “ Tuhan Memberikan Kemenangan, Pujilah Dia”. Sama halnya dengan mnggu ini kita harus bernyanyi akan kebesaran Allah yang sudah dinyatakan untuk kita anak-anakNya sehingga tidak hanya bernyanyi bersorak-sorak tapi juga mempersembahkan Tubuh kita sebab itulah arti Ibadah yang sejati dihadapan Allah seperti yang tertulis di (Roma 12:1).
e.       Rogate
Artinya “Berdoa, panggilan Tuhan maka Tuhan akan menjawabmu”. Minggu ini adalah minggu penyesalan di mana jemaat memanggil Tuhan melalui doanya supaya Tuhan menjawabnya dengan berkat dan kebebasan. Teologi yang ditekankan: Arti dari doa dan pengaruhnya (1 Tim 2:1-6), mencari Tuhan melalui perasaan dan kebulatan hati, berdoa dalam nama Yesus sebagai perantara (Yoh 16:23-28,33), supaya hidup manusia berada dalam kedamaian dan kebenaran, bahkan juga doa untuk orang yang sedang berada dalam peperangan. Nats yang diambil Mazmur 66:8-20 “Berdolah”.
Ini adalah minggu setelah Paskah yang kelima yang mempunyai makna tersendiri yaitu ‘Berdoa’ artinya dalam paskah kita berdoa kepada Tuhan atas semua yang telah diperbuatkanNya untuk kita anak-anakNya.
10.  Kenaikan Tuhan Yesus Kesorga
Diperkirakan hari kenaikan Tuhan Yesus adalah hari keempat puluh setelah kebangkitanNya (Kis 1:3). Hari kenaikan itu adalah hari kembalinya Yesus ke surge. Perayaan akan hari kenaikan ini mulai pada abad keempat. Karena waktunya sering jatuh pada hari Kamis maka hari ini sering juga disebut dengan “Hari Kamis yang Kudus”. Teologi yang ditekankan adalah Tuhan berkuasa atas segala musuhNya (Flp 2:10), mereka percaya akan naik ke surge (Ef 1:20-23, bnd, Elia dan Henok). Kita juga mendengar janji kedatangan Roh Kudus, hidup dengan Yesus di Surga kelak menjumpai Allah dalam kemuliannya , iman dan waktu, Yesus Kristus Tuhan disegala waktu, pembaharuan waktu , dan tugas untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia. Contoh nas yg bisa dilihat Kis. 1:1-11 “Jadilah Saksi Kristus”.[22]
11.  Exaudi
Exaudi yang berarti “Dengarkanlah suaraku ya Tuhan, Apabila aku memanggilmu” (Markus 27:7). Minggu ini adalah minggu keenam setelah minggu kebangkitan, minggu antara hari kenaikan dengan hari turunnya Roh Kudus. Tema-tema khotbah yang ditekankan di sini adalah mengenai pentingnya Tuhan mendengarkan umatNya dan juga Roh Kudus sebagai penolong bagi kita pada saat-saat dimana kita lemah (Rm 8:26-30). Teologi yang ditekankan adalah permohonan supaya Roh Kudus datang, pujian akan kemuliaan Allah, tidak adanya perbedaan waktu dan tempat untuk berdoa (Sion atau Gerizim) asal dalam Roh dan kebenaran, kedatangan Roh Kudus mempunyai makna untuk menyaksikan Yesus dan oleh karena itu kita diajak untuk memakai segala talenta yang ada pada kita untuk melayani dan memuji Tuhan.[23] Contoh nats yang diambil Mazmur 68:20-22,32-36 “Bersiaplah, dengarkan Suara Tuhan”.
Exaudi adalah masa penantian Roh Kudus
12.  Pentakosta[24]
Adapun arti dari Pentakosta adalah hari kelimapuluh, yaitu hari panen bagi orang-orang Yahudi setelah paskah (Ul 16:9). Pada hari itu Roh Kudus turun dan hinggap pada murid-murid Yesus di kota Yerusalem. Peristiwa itu terjadi pada waktu 50 hari sesudah pesta kebangkitan (Kis 2). Dan minggu ini juga disebut sebagai minggu Putih atau minggu suci. Teologi yang ditekankan pada minggu ini adalah mengenai turunya Roh Kudus pada setiap orang percaya untuk memberikan hati dan Roh yang baru (Yer 36:26-27) orang yang bersahabat dengan firman Allah adalah orang yang mengasihi Allah, Roh Kudus mengajar orang-orang untuk percaya menyatakan kebenaran yang bertentangan dengan Roh-roh duniawi . contoh nats yang diambil Kis. 2:1-21 “Roh Kudus yang ada di tengah-tengah jemaat”.
13.  Beberapa Minggu setelah Pentakosta
Minggu-minggu setelah Pentakosta sampai kepada minggu-minggu akhir tahun gerejawi disebut dengan minggu Trinitatis. Lamanya sekitar setengah tahun. Di sini nama-nama minggu tersebut tidak ditentukan, tetapi setiap minggu dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa keselamatan daam kehidupan jemaat (sejarah keselamatan). Pada hakekatnya setiap minggu Trinititas ini mengandung makna peristiwa Kebangkitan.[25]


14.   Minggu Trinitas[26]
Minggu Trinitas adalah pesta ketritunggalan Allah. Penekanan Teologinya adalah mengenai kekudusan dan kemuliaan Tuhan Allah Tritunggal yang memenuhi segala bumi ini (Yes 6:3), hikmat dan pengetahuan Tuhan yang melebihi segalanya, kelahiran kedua kali, yakni kelahiran dari Roh, kehidupan yang kekal di dalam Yesus Kristus melalui Roh Kudus, hidup berdasarkan nama Allah Bapa, anak dan Roh Kudus, berkat dari Allah Tritunggal.
15.  Minggu Sesudah Trinitas.[27]
Adapun minggu-minggu setelah Trinitas berlangsung secara berturut-turut sampai minggu akhir tahun gerejawi atau minggu peringatan akan orang-orang yang telah meninggal dunia. Atau lebih jelasnya dilihat sebagai berikut:
a.       Minggu I setelah Trinitatis
Ditekankan bahwa orang yang percaya dan tidak percaya sama-sama berdiri di hadappan Aallah. Tetapi melalui kedatangan Tuhan Yesus, maka terbuka dan nyatalah seluruh pekerjaan dan kepribadian kita yang benar. Contoh nats yand diambil dari Matius 13:36-43 “Penjelasan Prumpamaan tentang Lalang diantara Gandum”
b.      Minggu II setelah Trinitatis
Ditekankan mengenai panggilan/undangan Tuhan untuk mengikuti perjamuan Kerajaan melalui kabar kesukaan. Biasanya dalam Gereja pesta tahunan pemuda-pemudi diadakan pada minggu ini. contoh nats yang diambil dari Matius 11:28-30 “Ajakan Juruslamat”
c.       Minggu III setelah Trinitatis
Di sini ditekankan mengenai panggilan untuk percaya dan menjadi saluran berkat bagi sesamanya. Contoh nats Khotbahnya Galatia 1:11-24 “Bagaimana Paulus menjadi Rasul”.
d.      Minggu IV setelah Trinitatis
Di sini ditekankan mengenai Allah membangkitkan manusia supaya menjadi murid-murid dan pengikut Yesus yaitu Nabi, Rasul dan pelayan-pelayannya. Contoh nats Khotbah dalam minggu ini adalah Roma 12:17-21 “Nasehat untuk hidup dalam Kasih”.
e.       Minggu V setelah Trinitatis
Di sini ditekankan mengenai pangilan untuk percaya dan menjadi saluran berkat bagi sesamanya. Contoh nats yang di ambil dari Kis. 8:26-39 “Sida-sida dari Tanah Etiopia.
f.       Minggu VI setelah Trinitatis
Di sini ditekankan mengenai Hidup Baru yang bertentangan dengan aturan-aturan manusia. Matius 5:20-26 “Yesus dan Hukum Taurat”.
g.      Minggu VII setelah Trinitatis
Di sini ditekankan mengenai teman seiman yang dikuduskan oleh Yesus Kristus. Yesus menyembuhkan orang-orang sakit tanpa perbedaan, siapa saja, kapan saja dan berapa lama dia sakit. Contoh nats yang diambil di sini adalah “Yohanes 6:1-15” Yesus Memberi Makan 5000 orang.
h.      Minggu VIII setelah Trinitatis
Disini ditekankan mengenai kehidupan kekal bagi orang yang melaksanakan Firman Tuhan, nats yang diambil adalah Yohanes 6:30-44 “Roti Hidup”.
i.        Minggu IX setelah Trinitatis
Disini ditekankan mengenai orang yang bijaksana di dalam tugas suruhan Allah. Nats yang diambil adalah 1 Raja-raja 3:16-28 “Hikmat Salomo pada waktu memberi keputusan”.
j.        Minggu  X setelah Trinitatis
Di sini ditekankan mengenai kedatangan Yesus bukan kepada orang-orang yang benar, tetapi untuk orang-orang yang berdosa. Nats-nats yang dipakai dalam minggu ini adalah 1 Petrus 5:1-6 “ Gembalakanlah Kawanan Domba Allah”.
k.      Minggu XI setelah Trinitatis
Ditekankan mengenai kedatangan Yesus bukan untuk orang benar, tetapi untuk orang berdosa. Nats-nats yang dipakai dalam minggu ini biasanya sebagai berikut Matius 23:1-12. “Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang Farisi”.
l.        Minggu XII setelah Trinitatis
Ditekankan mengenai Hati Tuhan yang senang melihat kembalinya orang-orang yang berdosa. Berbahagialah orang-orang yang percaya akan Dia, Tuhan yang memberikan berkat kepada manusia, ternak, ladang dan juga seluruh ciptaan. Contoh nats khotbahnya 1 Petrus 2:8-10 “ Yesus Kristus Batu Penjuru”.
m.    Minggu XIII setelah Trinitatis
Ditekankan mengenai Kemuliaan seseorang yang melayani sesamanya; Yesus menjadi Pelayan dan Korban untuk keselamatan manusia, contoh nats Markus 10:35-45 “Perintah Yakobus dan Yohanes bukan memerintah melainkan Melayani”.
n.      Minggu XIV setelah Trintatis
Disini ditekankan mengenai Doa Pujian atas perbuatan belas kasihan Allah, contoh nats yang diambil mazmur 103:1-5, “Pujilah Tuhan hai Jiwaku”.
o.      Minggu XV setelah Trinitatis
Di sini ditekankan mengenai keyakinan akan pemeliharaan Allah. Contoh nats yang diambil 2 Petrus 5:5-11 “Gembalakanlah kawanan Domba Allah
p.      Minggu XVI setelah Trinitatis
Di sini ditekankan mengenai penghiburan istimewa yang berasal dari Tuhan. Natskhotbah yang diambil Roma 4:18-25. “Abraham Dibenarkan Karena Iman”.
q.      Minggu XVII setelah Trinitatis
Di sini ditekankan mengenai menerima Yesus sebagai Anak Allah. Contoh nats Yesaya 49:1-6 “Hamba Tuhan sebagai Terang di Tengah-tengah segala Bangsa”.
r.       Minggu XVIII setelah Trinitatis
Di sini ditekankan mengenai hal mengasihi Allah yang bukan melalui persembahan tetapi melalui hati, jiwa dan segenap kekuatan kita. Contoh nats yang diambil 1Yoh.4:13-21 “Allah adalah Kasih”.
s.       Minggu XIX setelah Trinitatis
Di sini ditekankan mengenai Allah memberkati dan memperbaiki hidup manusia, masyarakat dan bangsa. Efesus 4:22-32. “Manusia Baru”.
t.        Minggu XX setelah Trinitatis
Di sini ditekankan mengenai pengakuan atas ketritunggalan Allah di hadapan seluruh umat di dunia, nats yang dipakai Matius 10:26-32. “Penganiayaan yang akan datang dan pengakuan akan Yesus”.
u.      Minggu XXI setelah Trinitatis
Di sini ditekankan mengenai kewaspadaan terhadap kemunafikan, contoh nats yang dipakai Lukas 11:39-51 “Yesus mengecam Orang-orang Parisi dan Ahli-ahli taurat”
v.      Minggu XXII setelah Trinitatis
Di sini ditekankan mengenai kebijaksanaan dan iman untuk mempersiapkan diri dalam menantikan kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Contoh nats yang dipakai Matius 24:3-14 “Permulaan Penderitaan”.
w.    Minggu XXIII setelah Trinitatis
Di sini ditekankan mengenai kekalahan Maut di dalam Yesus yang menumbuhkan pengharapan kita. Contoh nats Yohanes 5:24-32 “Kesaksian Yesus tentang dirinya.
 III.            Kesimpulan
Jadi kesimpulan saya mengenai Penyusunan Khotbah menurut Tahun Gerejawi yang dibahas mengenai bagaimana perjalanan Yesus Kristus mulai dari berita kedatangan/janji kedatangan sampai pada kedatanagan yang kedua kalinya. Maka dari perjalnan inilah dapat dilihat bagaimana nats yang harus dibuat di setiap minggunya.
 IV.             Daftar Pustaka
da Basko cunha,. o.carmm, memaknai perayaan Liturgi, Jakarta: Obor, 2011
GBKP Moderamen, Almanak GBKP, Kabanjahe: ABDI KARYA, 2017
Martasudjita E., Memahami Simbol-Simbol Dalam Liturgi Yogyakarta: Kanisius, 1998  
Martasudjita E., Pengantar Liturgi: Makna Sejarah dan Teologia Liturgi,  Yogyakarta: Kanisius, 2003
Munthe Pardomuan,. Rekaman Dosen, Jln Binjai 10,8: STT ABDI SABDA, 2017
Rachman Rasid,. Hari Raya Liturgi, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009
Rachman Rasid,. hari raya Liturgi, Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2001
  Sitompul D.R. A.A., Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, P.Siantar:  Herman tiardo, 1993
W.J.S. Poerdarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990
Widdwisoeli, Hari Raya dan Simbol Gerejawi, Yogjakarta: Taman pustaka Kristen, 2008


Catatan Dosen

Kelender Gerejawi itu usaha untuk Merekontruksikan (Menggelarkan, menderamakan) Karya dan Perjalnan Yesus Kristus dalam rangka penyelamatan dunia ini. Perjalanan yang dimaksud mulai dari berita janji-janji, nubuat-nubuat akan kedatangan Tuhan Yesus. Kita harus mengetahui persoalanya/ keadaan manusia yang diberitakan keadaan Israel dalam hukuman, penderitaan Israel. Karna dosa-dosa kita maka kita menderita, kita ada dalam Maut, bahaya. Mereka selamat karna diselamatkan. Berita adven mulai dari PL dan beritakan tentang Tuhan yang akan datang dan penyataan Tuhan itu adalah janji kelepasan (keselamatan). Adven seputar PL tapi harus isinya kedatangan Imanuel yang dimaknai dalam diri Juruselamat yang dijanjikan tapi dari keempat minggu Adven harus ada 1 yang menuju langsung pada oknum, tapi dari tempat minggu Adven itu harus ada minimal satu yang menunjuk langsung pada oknum yaitu Yesus, entah itu perkataan-perkataan, kesaksian-kesaksian Yohanes Pembabtis. Yang lebih jelas (Yesaya, Yohanes Pembabtisan) Yesus sendiri mengatakan bahwa Yohanes Pembabtis adalah nabi di dalam PL, Yohanes nabi terakhir dengan demikian Yesus bukan Nabi tapi Yesus adalah Mesias.
Minggu Penggenapan Nubuatan-nubuatan Yesus Kristus (Kelahiran Yesus Kristus)
Kelahiran berarti natsnya juga harus tentang kelahiran Yesus dan dalam nats kelahiran harus juga ada makna kelahiran, jika misalnya ada minggu setelah natal maka buatpula berita-berita setelah natal (Misalnya Yesus di bawa ke bait Suci, bersaksi tentang anak itu atau boleh juga orang Majus datang, karena orang majus datang setelah Kelahiran.
Perayaan Sunat Tahun Baru
Natsnya sunat Yesus dimana pada sunatlah dia diberi nama Yesus (Pemberian Nama Yesus) maka bisa juga diungkapkan di situ makna itu, dan minggu setelah Tahun Baru maka ceritakan kembali apa yang terjadi setelah sunat Yesus contohnya seperti Penyingkiran Mesir, kadangkala bisa juga masa kanak-kanak Yesus yang diceritakan oleh Lukas
Efipania
Tanggal yang diyakini dalam tradisi gereja sebagai tanda pembabtisan pernyataan Yesus yang di babtiskan dimana suara dari langit mengatakan “Inilah Anakku yang Kukasihi” ini adalah penyataan Allah.
Minggu setelah Efipanisa
Harus diisi dengan penyaatan-penyataan Allah atau penyataan Tuhan. Mulai dari penyataan dirinya dari Galilea sampai kepada memilih murid-muridnya atau bercerita penyataan-penyataan Allah dengan berbagai cara misalnya melalui binatang, malaikat, mimpi. Yesus menyatakan dirinya kepada orang-orang Nazaret, Galilea.
Septuagesima
Tentang Penderitaan Yesus dan murid-muridnyya
Sexagesima Pembritahuan II
Estomihi Pemberitahuan III
Sampai pada perjalanan Yesus Kristus melalui kota-kota, kampong-kampung melintasi daerah Samaria Invokatif samapai judika disitulah diceritakan tentang nubuatan-nubuatan Yesus Kristus sampai pada Palmarum tentang kenaikan Yesus ke Yerusalem dengan Murid-muridNya dan memasukinya. Maka tentang penderitaan Yesus  hari minggu dia dielukelukkan Dia beribadah hari senin Dia masuk kebait suci dan membalikkan meja-meja yang dibait suci, rabu kotbah tentang akhir zaman, kamis mereka Perjamuan Kudus mulai dari setengah 8 malam dan mengalami siksaan yang bertubi-tubi.
Jumat Agung(berita Kematian)
Kalau bisa buat minggu penderitaan ini mulai dari minggu sampai kamis begitu seterusnya.
Paskah
Harus berita paskah dan jangan geser ke paskah ke mesir harus paskah.
Lima minggu setelah Paskah (Makna-makna Paskah)
1.      Es artinya melalui paskah kita seperti bayi yang baru, paskah seperti kita dilarkan baru, kelahiran baru yang dilahirkan oleh Tuhan
2.      Phisere makna paskah pernyataan kasih setia Tuhan tanda kasih setia Tuhan
3.      Jubilate paskah membuat kita bergembira bersorak-sorak di dalam Tuhan sama dengan tahun Yobel (tahun pembebasan dari dosa-dosa kita dengan bersorak-sorak dengan nyanyian Tuhan, dan jiwa kita pun ikut bersorak-sorak).
4.      Kantate nyanyikan Nyanyian Baru (keindahan Hidup)
5.      Rogate artinya Berdoa tandanya kita berdoa kepada Tuhan
Kenaikan
Exaudi (Masa Penantian)
Pentakosta gereja Diutus
Maka Trinitas dilihat sebagai minggu tentang pengungkapan yang terjadi di kehidupan manusia pada saat itu, mulai dari permasalah tentang budaya, kemiskinan, kejadian-kejadian Alam, maka di minggu ini diungkapkan segalanya.



[1] W.J.S. Poerdarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990),494
[2] E. Martasudjita, Memahami Simbol-Simbol Dalam Liturgi (Yogyakarta: Kanisius, 1998), 60  
[3] E. Martasudjita, Pengantar Liturgi: Makna Sejarah dan Teologia Liturgi, ( Yogyakarta: Kanisius, 2003), 231
[4] Pardomuan Munthe, Rekaman Dosen, (Jln Binjai 10,8: STT ABDI SABDA, 2017), tgl 18
[5] Widdwisoeli, Hari Raya dan Simbol Gerejawi, (Yogjakarta: Taman pustaka Kristen, 2008), 1-2
[6] Ibid, 9
[7] Widdwissoeli, Hari Raya dan Simbol Gerejawi, 6
[8] Moderamen GBKP, Almanak GBKP, (Kabanjahe: ABDI KARYA, 2017) 4-164
[9]  D.R. A.A. Sitompul, Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, (P.Siantar:  Herman tiardo, 1993), 51
[10] Rasid Rachman, Hari Raya Liturgi, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 112
[11]  D.R. A.A. Sitompul, Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, (P.Siantar:  Herman tiardo, 1993),6
[12] Widdwissoeli, Hari Raya dan Simbol Gerejawi, 7
[13] Almanak GBKP
[14] Rasid Rachman, Hari Raya Liturgi, (Jakarta: Gunung Mulia, 2009),129
[15] Widdwissoeli, Hari Raya dan Simbol Gerejawi, 7
[16]  Widdwissoeli, Hari Raya dan Simbol Gerejawi, 4
[17]Ibid, 53
[18] Ibid, 54-58
[19] Basko da cunha o.carmm, memaknai perayaan Liturgi, (Jakarta: Obor, 2011), 67
[20] Rasid Rachman, hari raya Liturgi, (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2001), 101
[21]  D.R. A.A. Sitompul, Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, (P.Siantar:  Herman tiardo, 1993), 63-65

[22] Ibid, 65-66
[23]  D.R. A.A. Sitompul, Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, (P.Siantar:  Herman tiardo, 1993), 66
[24]  D.R. A.A. Sitompul, Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, (P.Siantar:  Herman tiardo, 1993), 67
[25] D.R. A.A. Sitompul, Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, (P.Siantar:  Herman tiardo, 1993), 68
[26]  D.R. A.A. Sitompul, Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, (P.Siantar:  Herman tiardo, 1993), 69
[27]  D.R. A.A. Sitompul, Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, (P.Siantar:  Herman tiardo, 1993), 71

1 komentar:

  1. Bolehkah memberikan masukan. Mengapa ada sumber yang berpendapat Minggu Epiphania ada VI Minggu?. Karena setahu saya juga Minggu Epiphanias ada 4 Minggu. Mohon masukannya.

    BalasHapus