Kalender Gerejawi
Penyusunan Nas-nas Kotbah Menurut
Tahun Gerejawi
I.
Pendahuluan
Pada
pembahasan sebelumnya telah mengantarkan kita untuk mengerti dan lebih
mendalami tentang Kalender Gerejawi (penyusunan Nas-nas Kotbah menurut Tahun
Gerejawi). Yang dimana awalnya kita sudah mengetahui bahwa dalam membahas
tentang Kelender Gerejawi kita akan membahas perjalanan Yesus dari kedatangan
janji yang harus diperingati direnungkan dan dihayati oleh warga jemaat.
Sehingga secara perlahan akan diperbaharui dan akan mengantarkan jemaat ke
dalam pertumbuhan maka bisa mengenal yang benar terhadap Tuhan Yesus yang kita
sembah. Semoga sajian ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.
Tuhan Yesus Memberkati.
II.
Pembahasan
2.1.
Pengertian Kelender Gerejawi
Secara
umum, pengetian kalender menurut KBBI adalah daftar hari, minggu, bulan, serta
penanggalan almanak, jalwal kegiatan di suatu perguruan atau lembaga.[1]
Kata Kalender menunjuk hari pertama
dari bulan ( bhs Latin Calendea, yang
berasal dari kata kerja calara = mengundang berkumpul )sebagai waktu liturgi.[2]
Maka kata “kalender” sebenarnya mau menunjuk hari pertama dari bulan. Kalender
atau penanggal umum merupakan pembagian masa waktu tahunan.[3] Maka
kalender Gerejawi dapat dilukiskan mengenai perjalanan Yesus Kristus, mulai
dari berita kedatangan/janji kedatangan sampai kepada kedatangan kedua kali.[4]
2.2.Pengertian
Tahun Gerejawi
Tahun
gerejawi adalah pengaturan waktu secara khusus hari-hari minggu, selama dua
belas bulan. Waktu selama dua belas diatur sedemikian rupa, sehingga karya
keselamatan Allah dihayati secara nyata. Jadi, lamanya tahun gerejawi adalah
dua belas bulan, sama dengan kalender tahun masehi yang kita pakai sekarang
ini. Akan tetapi, tahun gerejawi dimulai pada akhir November atau awal bulan
Desember yang berlangsung selama empat minggu, yang disebut dengan masa Adven.[5]
2.3.
Penyusun Nas-nas Khotbah Menurut Tahun Gerejawi
2.3.1.
Hari
Raya Gerejawi
Hari-hari
Raya yang digunakan sesuai dengan Tahun Gerejawi adalah sebagai berikut:[6]
a. Hari
raya Adven, Natal, dan Efipania
b. Hari
Raya Jumat Agung atau kematian Tuhan Yesus
c. Hari
Raya Paskah atau kebangkitan Yesus
d. Hari
Raya kenaikan Yesus Ke Sorga
e. Hari
Raya Pentakosta atau Turunnya Roh Kudus.
2.3.2.
Tahun
Gerejawi
1.
Advent
Kata
“Adven” berasal dari bahasa Latin “Adventus”
yang berarti kedatangan Tuhan Yesus. Kata “Adventus” itu bagi orang Kristen
sekarang ini memiliki tiga arti sebagai berikut: kedatangan Tuhan dalam Rupa
manusia, kedatangan Tuhan dalam Firman dan Roh, dan kedatangan Tuhan dalam
kemuliaan pada akhir zaman. Adven adalah masa ketika gereja menengok ke
belakang pada peristiwa sejarah kelahiran Kristus, memandang pada penyataan
Kristus dalam Firman dan karyanya, dan melihat ke depan kepada kedatangan
kembali Kristus pada akhir zaman. Oleh karena itu, masa Adven adalah masa
penyadaran diri dan pertobatan. Selama Adven, pembacaan Alkitab ditekankan pada
pembacaan nubuag-nubuat Perjanjian Lama tentang kedatangan Mesias.[7]
Contoh ayat yang bisa diambil dari Yesaya 64:1-9 “Kedatangan Yesus dengan
membuat kenyataan yang bisa menyadarkan manusia yang menyaksikan kejadian itu”.[8] karena sebelum kedatangan Yesus Kristus ke
Dunia ini, banyak nabi-nabi Palsu yang ingin menghancurkan orang-orang Yudea
dengan memberikan Firman yang palsu. Sehingga pada saat itu orang berkata bahwa
Mesias ada di sini, mesias ada di sana maka itu tidak perlu dipercayai. Karena
akan banyak nabi-nabi palsu yang akan berkata tentang Firman-firman yang palsu.
Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya
sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
Teologi
minggu Advent yang selalu ditekankan dalam khotbah adalah sebagai berikut:
a. Advent
Pertama: Perjanjian yang ada dalam perjanjian Lama degenapi oleh Yesus pada
waktu dia datang untuk membebaskan umat manusia. [9]
Adven pertama ini juga dilihat dari gereja pada saat ini yaitu hal persiapan
menyambut kehadiran Tuhan dapat dibandingkan di dalam Perjanjian Lama. Ada
persiapan menyambut penyataan Tuhan, sebagaimana Musa di gunung Sinai ketika
menuliskan perkataan perjanjian Tuhan di Loh batu (Kel. 34:28; Ul, 9:9) berita
kedatangan Yesus yang sudah disebutkan di dalam Kitab PL dan Penggenapannya itu
dalam Kitab PB. Seperti di dalam Yesaya 7:10-25 “Pemberitaan mengenai Imanuel.[10]
b. Anvent
Kedua : Kesaksian dan pekerjaan Yohanes Pembabtis
sebagai pendahuluan dari kedatangan Yesus. Dalam Adven kedua ini menceritakan
bagaimana kesaksian Johanes yang berkata bahwa dia juga akan membabtis Yesus
(Yoh. 1:19-27).
c. Advent
ketiga : Pengharapan akan kedatangan
Yesus yang kedua kalinya dan sebagai hari terakhir. Seperti yang tertulis dalam
Kitab Ibrani 10:37.
d. Advent
Keempat : Waktu pertobatan pada hari Tuhan atau hari penghakiman. Dslsm Advent
keempat ini lebih kepada penantian Tuhan bukan pada saat ini tapi sampai kepada
akhir zaman yang terdapat di Yakobus 5:7-8).[11]
2.
Natal
Natal
adalah masa yang dimulai pada hari Natal dan berakhir selama 12 hari sampai
tanggal 5 Januari malam, sebelum Epifania. Sejak akhir abad IV Natal dirayakan
setiap tanggal 25 Desember sebagai peringatan kelahiran Kristus. Semula tanggal
25 Desember oleh dunia kafir dirayakan sebagai pesta Sol Invictus (matahari yang tak terkalahkan). Dengan merayakan
tanggal 25 Desember sebagai kelahiran Kristus adalah ‘Matahari yang tak
Terkalahkan’, gereja ingin menyatakan bahwa Terang yang baru, Matahari
kebenaran (Sol Iustitiae), yang dinubuatkan Nabi Maleakhi (Mal. 4:2) adalah
Kristus, Juruselamat dunia yang datang dari Allah.[12]
Contoh ayat Alkitab yang diambil yaitu dari Roma 16:25-27 “tentang kedatangan
Kristus yang sudah dinantikan berabad-abad lamanya dan kini Allah yang penuh
hikmat yang memberitakannya.
a. Natal
I[13]
Diambil dari Lukas
2:1-14 yang menceritakan tentang Kelahiran Yesus”. Dan Yesaya 9:1-6.
b. Natal
II
Yohanes 3:16-21 yang
menceritakan tentang Percakapan dengan Nikodemus.
3.
Minggu
setelah Natal
Hari
minggu setelah Natal dirayakan dalam rangkaian Natal. Pembacaan Injil tahun A
adalah Matius 2:13-23 tentang penyingkiran keluarga Yusuf ke Mesir. Pembacaan
pertama adalah Yesaya 63:7-9 tentang Tuhan adalah perlindungan bagi yang
memohon kepadaNya. Pembacaan kedua adalah Ibrani 2:10-18. Pada tahun B,
dibacakan Lukas 2:22-40 tentang Yesus diserahkan ke Bait Allah. Pembacaan
pertama adalah Yesaya 61:10-62:3 yang melatarbelakangi kelegaan Simeon dan
Lukas. Pembacaan ketiga adalah Galatia 4:4-7 tentang Yesus diutus untuk menebus
umat yang takluk pada hukum Taurat. Pada tahun C, dibacakan Lukas 2:41-52
tentang Yesus di Bait Allah pada usia dua belas tahun. HikmatNya semakin
bertambah. Pembacaan pertama adalah 1 Samuel 2:18-20, 26 tentang Samuel dalam
didikan Iman Elia. Pembacaan kedua atau Epistel adalah Kolose 3:12-17 tentang
sikap orang-orang pilihan Allah.[14]
Contoh nats yang diambil Galatia 4:4-7 “Kamu adalah Anak-anak Allah”. Dan
setelah natal juga diperingati Minggu Penutup Tahun. Nats Khotbahnya Mazmur
148: 11-14 “Pujilah Tuhan Yang memberikan Segalanya.
4.
Epifani
Sebelum
abad IV hari Epifania (bhs. Yunani= penampakan) dirayakan sebagai hari
kelahiran Kristus, yaitu pada tanggal 6 Januari (bukan tanggal 25 Desember)
atau pada hari minggu yang terdekat dan 6 minggu sesudahnya. Sampai sekarang
Epifania masih dirayakan oleh Gereja Ortodoks.[15]
Efifania bisa juga disebut sebagai hari pengungkapan diri Yesus, yaitu hari
peringatan kelahiran dan penyunatan Yesus yang tepatnya jatuh pada tanggal 6
januari (yang sebenarnya adalah peringatan Dewa Aion dari Mesir). Sejak abad
keempat, tanggal 25 Desember (yang sebenarnya adalah hari peringatan adalah
hari peringatan sinar matahari pada musim dingin) oleh gereja di Roma
diperingati sebagai Hari Kelahiran Yesus yang di anggap Matahari Kebenaran. [16]
contoh ayat alkitab yang diambil dari minggu ini
Nats-nats
yang cocok untuk minggu-minggu ini adalah:[17]
-
Untuk minggu I setelah Ephipanias
tentang baptisan Yesus (Mat 3:13-17 “Yesus dibabtis Yohanes” ; Mrk 1:9-11
“Yesus Dibabtis Yohanes” ; Luk 3:21-22 “Yesus anak Allah dibabtis”.
-
Minggu II setelah Ephipanias adalah Yesaya 49:1-7
“Hamba Tuhan sebagai Terang di tengah bangsa”.
-
Minggu III setelah Ephipania adalah Matius 4:18-25
“Ikutlah Aku”
-
Minggu IV setelah Ephipania adalah Mazmur 15:1-5 “Siapa yang boleh datang kepada
Tuhan”.
5.
Persiapan
Paskah (Sebelum Paskah)[18]
a.
Septuagesima
(Pemberitahuan I)
Artinya 64 (70) hari
sebelum hari kebaktian, atau septuagesima disebut dengan minggu ketiga sebelum
puasa dank arena itu Sembilan minggu sebelum Paskah. Contoh ayat yang diambil
dari Mazmur 119:1-8 “Bahagianya orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
b.
Sexagesima
(Pemberitahuan II)
Sexagesima merupakan
sebutan untuk hari keenampuluh. Jadi minggu kedua sebelum paskah dank arena itu
merupakan minggu kedelapan sebelum paskah. Contoh ayatnya Matius 5:38-48 “Yesus
dan Hukum Taurat.
c.
Estomihi
(Pemberitahuan III)
Estomihi biasanya tidak
lagi memberitakan pekerjaan Allah tentang “pernyataan”, tetapi lebih banyak
kepada salib Yesus dan tugas-tugas penebusan di mana pusatnya adalah
penderitaan dan salib Kristus. Contoh ayat Mazmur 2:1-12 “Raja yang diurapi
Tuhan.
d.
Invocavit
Artinya “Aku dipanggil”
(Mzm 91:15). Pada tahun 1987 nats untuk ini diambil dari Kej 22:1-14 dan
epistle dari Ibr 2:11-18. Teologia yang ditekankan di sini adalah: pandangan
kepada Yesus di taman Getsemane, setiap orang yang mengikut Yesus harus selalu
berdoa dan beriman. Contoh ayatnya Adam dan Kristus tentang Hidup pada
pengasihan Allah”.
e.
Reminiscere
Artinya “ingatlah
segala rahmatMu dan kasih setiaMu ya Tuhan” (Mzm 25:6). Teologi yang di tekankan
adalah doa pembebasan dari penderitaan hingga tanda-tanda muzizat yang ada di
dunia ini, pertobatan, predestinasi, kekuatan dan beban yang dipikul oleh
Utusan Tuhan. Contoh ayatnya Mazmur 121:1-8 “Tuhan penjaga Israel”
f.
Okuli
Artinya “mataku tetap
terarah kepada Tuhan” (Mzm 25:15). Teologia yang ditekankan adalah kepercayaan
kepada Tuhan dalam segala penderitaan, penderitaan Yesus dan kemenanganNya
terhadap penderitaan dan segala pergumulan di dunia ini, pentingnya belas
kasihan Yesus dalam kehidupan manusia. Contoh ayatnya Johanes 4:5-26
“Percakapan tentang Perempuab Samaria tentang Tuhan adalah sumber kehidupan”.
g.
Letare
Artinya “Bersukacitalah
bersama-sama Yerusalem dan bersorak-soraklah karenanya, hai semua orang yang
mencintaiNya” (Yes 66:10-11). Pada mulanya minggu ini sering disebut dengan
“Minggu sederhana” yaitu panggilan sukacita. Nats untuk minggu ini sering
diambil dari cerita tentang “Yesus mengundang 5.000 orang”. Pada masa sekarang
ini khotbah yang ditekankan untuk minggu ini adalah mengenai hasil (buah) dari
kematian Yesus (Yoh 12:20-26). Contoh
ayatnya 1 Samuel 16:1-13 “Daud diurapi menjadi Raja atau Kamu dipilih Tuhan
Yesus.
h.
Judika
Artinya “Berilah
keadilan padaku ya, Allah dan perjuangkanlah perkaraku terhadap orang yang
tidak salah” (Mzm 43:1). Teologia yang ditekankan di sini adalah pertentangan
antara hidup yang benar dan yang salah, menghendaki supaya bertitik tolak dari
kebenaran Tuhan. Kekudusan Allah melalui Yesus Kristus, melihat Allah adalah
sama dengan melihat Yesus, kepercayaan terhadap janji Allah untuk melepaskan
manusia dari kematian dan Yesus Kristuslah yang menunjukkan jalan kepada
kemuliaan Allah. Contoh ayatnya Roma 8:6-11 “Hiduplah dalam keinginan-keinginan
Roh Kudus maka kamu akan dibimbingnya.
Sampai
pada minggu Judika yang ditekankan di sini bagaimana perjalanan Yesus Kristus
yang merekat melintasi Samaria untuk menuju Yerusalem dalam perjalnan Yesus
Kristus, mulai dari perjumpaan Yesus dengan murid-muridnya. Dan dilihat juga
tentang nubuatan-nubuatan yang dilakukan dalam perjalanannya dengan
murid-muridnya. Misalnya pengajaran tentang Firman Tuhan, hidup yang harus
mengarah kepada anugrahnya Allah dan disini juga Yesus Kristus senantiasa
melihat bagaimana kehidupan orang-orang yang dilewati Yesus Kristus untuk
menuju Perjalananya ke Yerusalem. Maka di sini ditekankan bagaimana
nubuatan-nubuatan Yesus Kristus.
i.
Palmarum
Artinya “Hari Raya Daun Palma”. Pada minggu Palmarum
ini Tuhan Yesus memasuki kota Yerusalem dan Dia disambut dengan daun-daun palma
(Yoh 12:12-18).
Setelah minggu palmarum, yakni hari jumat berikutnya
tibalah pesta perayaan peringatan akan kematian Yesus yang disebut juga dengan
Hari Penderitaan atau hari Sengsara. Contoh ayatnya Jesaya 50:4-9a, “Tuhan
selalu ada di kehidupan kita”.
Hingga
Akhirnya di minggu Palmarum ini dia sampai di Yerusalem Yaitu Palmarum.
6.
Prapaskah
(Penderitaan Tuhan Yesus)
Minggu
Pra-paskah dirayakan 7 minggu sebelum Paskah. Selama masa Pra-paskah jemaat
melakukan puasa. Masa puasa ini berasal dari dua sumber: puasa yang mendahului
Paskah (suatu peringatan yang mula-mula mengenai kesengsaraan dan kebangkitan),
dan suatu periode persiapan bagi para calon baptisan. Mulainya puasa dilakukan
satu hari, tetapi akhirnya selama enam hari. Hal ini kemudian menjadi model
untuk ibadah Minggu Suci sesuai dengan peristiwa Yesus pada minggu terakhir
sebelum penyaliban-Nya. Contoh nats kitabnya Matius 26:1-3.
7.
Jumat
Agung
Jumat
Agung adalah dimana gereja merenungkan sengsara Tuhan, merenungkan asal-usulnya
dari luka lambung Kristus yang wafat pada salib dan berdoa bagi keselamatan
seluruh dunia. Di dalam Jumat Agung mau ditampilkan keikutsertaan Gereja pada
detik-detik sengsara dan wafat Kristus. Jumat
Agung dilihat sebagai kisah sengsara menurut Injil Yohanes. Hari ini bukan
merupakan hari dukacita, tetapi hari
Kontemplasi penuh akan cinta Kasih akan Kristus yang telah mengorbankan
dirinya untuk menyelamatkan umat manusia; tujuanNya mendamaikan Surga dan Bumi [19]
Contoh nats Markus 15:22-41 “Pengorbanan Yesus untuk Manusia yang Berdosa”
8.
Paskah
Paskah
sebagai penyelamatan dunia yang Allah lakukan di dalam Yesus dan kata Paskah
mengingatkan pada paskah Yahudi yang berasal dari bahasa Yunani pascha atau Ibrani pesach artinya melewati atau menyebrangi.[20]
Contoh ayat Johanes 20:1-18 “Jangan Takut karena Yesus sudah Bangkit”.
9.
Minggu-minggu setelah Paskah
Masih
ada 6 minggu lagi sesudah pesta kebangkitan sampai pada hari Pentakosta. Adapun
nama-nama minggu tersebut yang sudah ditetapkan oleh jemaat mula-mula adalah
sebagai berikut:[21].
Maka makna-makna Paskah juga bisa
dilihat dalam minggu-minggu yang sesudah paskah yang terdapat 5 bagian, sebagai
berikut:
a.
Quasimodogeniti
Artinya
“seperti bayi baru lahir” (1 Ptr 2:2) minggu Quasimodogeniti merupakan minggu
pertama setelah kebangkitan. Teologi yang ditekankan pada minggu ini adalah
mengenai kehidupan yang baru lahir melalui Yesus Kristus. Nama dan identitas
yang baru. Pembangunan kembali kekuatan baru (rehabilitasi), mengenai hidup
yang baru dan pengharapan hidup yang baru. Contoh nats Mazmur 16:1-11 “Tuhan
tetap bersamaku”.
Dalam minggu ini ia menekankan
“seperti bayi baru lahir” yang diartikan maknanya sebagai kita anak Allah yang
sudah dipulihkan atau semua dosa-dosa kita yang sudah dihapuskan. Maka kita
terlihat seperti anak bayi yang baru Lahir yang mengalami pembaharuan yang
memiliki pikiran yang jernih yang tidak tahu tentang kejahatan namun harus
memiliki pikiran yang bersih dan memiliki kekuatan baru. Sehingga dalam minggu
setelah Paskah ini harus selalu bersyukur karena Kasih Allah yang selalu nyata
di dalam kehidupan kita anak-anakNya.
b.
Miserikordias
Domini
Artinya
“Nyanyikanlah belas kasihan Tuhan”. Penekanan utamanya adalah mengenai belas
kasihan Tuhan dan perbuatanNya yang baik kepada kita. Belas kasihan itu sendiri
bukanlah karena perbuatan manusia. Teologi yang ditekankan untuk minggu ini
adalah mengenai Yesus gembala yang baik, menjadi teladan dan pembimbing melalui
perkataan dan perbuatan pada saat dukacita dan sukacita, dan juga mengenai
tanggung jawab pemimpin terhadap yang dipimpin. Contoh nats yang diambil Lukas
24:13-35 “Tuhan besertaku”.
Dalam minggu ini ia menekankan
“Nyanyikanlah Belaskasihan Tuhan” yang telah diberikanya secara Cuma-Cuma untuk
manusia yang selalu di dambakan namun kita yang sudah dibebaskan tidak boleh lupa akan pemberian Allah tersebut. Kita harus
bersyukur, karena Allah selalu dipihak kita anak-anankNya.
c.
Jubilate
Artinya
“bersorak-soraklah bagi Allah, hai seluruh bumi” (Mzm 66:1-3). Penekanan yang
perlu disini adalah puji-pujian jemaat kepada Allah, karena Dia telah
menciptakan hidup yang baru. Kuasanya begitu agung di seluruh dunia ini.
Teologi yang ditekankan adalah mengenai: Allah memberikan kekuatan dan kuasa
dalam persekutuan dan ke-Anak-an Yesus Kristus yang telah mengalahkan dunia
ini. Tanggung jawab dalam pelayanan dan juga sikap ke-Anak-an kepada Allah
dalam sukacita menghadapi penderitaan yang terjadi di dunia ini, perlunya
kesaksian yang benar dan berani. Contoh nats yang diambil Jesaya 40:9-11 “Puji
dan beritakanlah Kebaikan Allah”.
Yang ditekankan disini ialah kita
yang sudah dibebaskan dari belenggu dosa yang menguasai diri kita anak-anaknya
jadi bagaimana harus kita menanggapinya. Untuk kebebasan yang sudah diberikan
Tuhan. Maka dengan ini kita harus beritahukan keseluruh dunia bahwa Allah yang
penuh kasih menyatakan kasihNya untuk kita anak-anaknya. Supaya tidak hanya
kita yang tahu dan merasakannya namun orang banyak juga akan tahu kebesaran
Allah.
d.
Kentate
Artinya
“Nyanyikanlah Nyanyian baru bagi Tuhan” (Mzm 98:1). Penekanannya mengenai
kerajaan Kristus di dunia ini. Dialah yang telah menghukum dunia ini. Hendaklah
jemaat itu menjadi jemaat yang gemar menyanyikan lagu pujian karena segala
pekerjaan dan mujizat yang dilakukan oleh Allah. Setelah jemaat itu menjadi
penuh, mereka hendaknya menghayati nyanyian yang menjadi jalan untuk memanggil
orang-orang yang ada diluar jemaat. Teologi yang ditekankan adalah mengenai
nyanyian pujian jemaat tersebut adalah kepercayaan yang penuh, sebagai jawaban
ucapan syukur terhadap mujizat-mujizat yang telah dilakukan Allah, nyanyian
jemaat sebagai khotbah bagi jemaat, sebagai alat penghibur Allah untuk membebaskan orang-orang yang
terbelenggu yang tersiksa, dan ucapan terimakasih untuk semua yang telah
diberikan Tuhan untuk kehidupannya. Contoh nats 1 Petrus 2:4-10 “ Tuhan
Memberikan Kemenangan, Pujilah Dia”. Sama
halnya dengan mnggu ini kita harus bernyanyi akan kebesaran Allah yang sudah
dinyatakan untuk kita anak-anakNya sehingga tidak hanya bernyanyi
bersorak-sorak tapi juga mempersembahkan Tubuh kita sebab itulah arti Ibadah
yang sejati dihadapan Allah seperti yang tertulis di (Roma 12:1).
e.
Rogate
Artinya
“Berdoa, panggilan Tuhan maka Tuhan akan menjawabmu”. Minggu ini adalah minggu
penyesalan di mana jemaat memanggil Tuhan melalui doanya supaya Tuhan
menjawabnya dengan berkat dan kebebasan. Teologi yang ditekankan: Arti dari doa
dan pengaruhnya (1 Tim 2:1-6), mencari Tuhan melalui perasaan dan kebulatan
hati, berdoa dalam nama Yesus sebagai perantara (Yoh 16:23-28,33), supaya hidup
manusia berada dalam kedamaian dan kebenaran, bahkan juga doa untuk orang yang
sedang berada dalam peperangan. Nats yang diambil Mazmur 66:8-20 “Berdolah”.
Ini adalah minggu setelah Paskah
yang kelima yang mempunyai makna tersendiri yaitu ‘Berdoa’ artinya dalam paskah
kita berdoa kepada Tuhan atas semua yang telah diperbuatkanNya untuk kita
anak-anakNya.
10. Kenaikan Tuhan Yesus Kesorga
Diperkirakan
hari kenaikan Tuhan Yesus adalah hari keempat puluh setelah kebangkitanNya (Kis
1:3). Hari kenaikan itu adalah hari kembalinya Yesus ke surge. Perayaan akan
hari kenaikan ini mulai pada abad keempat. Karena waktunya sering jatuh pada
hari Kamis maka hari ini sering juga disebut dengan “Hari Kamis yang Kudus”.
Teologi yang ditekankan adalah Tuhan berkuasa atas segala musuhNya (Flp 2:10),
mereka percaya akan naik ke surge (Ef 1:20-23, bnd, Elia dan Henok). Kita juga
mendengar janji kedatangan Roh Kudus, hidup dengan Yesus di Surga kelak
menjumpai Allah dalam kemuliannya , iman dan waktu, Yesus Kristus Tuhan
disegala waktu, pembaharuan waktu , dan tugas untuk memberitakan Injil ke
seluruh dunia. Contoh nas yg bisa dilihat Kis. 1:1-11 “Jadilah Saksi Kristus”.[22]
11. Exaudi
Exaudi
yang berarti “Dengarkanlah suaraku ya Tuhan, Apabila aku memanggilmu” (Markus
27:7). Minggu ini adalah minggu keenam setelah minggu kebangkitan, minggu
antara hari kenaikan dengan hari turunnya Roh Kudus. Tema-tema khotbah yang
ditekankan di sini adalah mengenai pentingnya Tuhan mendengarkan umatNya dan
juga Roh Kudus sebagai penolong bagi kita pada saat-saat dimana kita lemah (Rm
8:26-30). Teologi yang ditekankan adalah permohonan supaya Roh Kudus datang,
pujian akan kemuliaan Allah, tidak adanya perbedaan waktu dan tempat untuk
berdoa (Sion atau Gerizim) asal dalam Roh dan kebenaran, kedatangan Roh Kudus
mempunyai makna untuk menyaksikan Yesus dan oleh karena itu kita diajak untuk
memakai segala talenta yang ada pada kita untuk melayani dan memuji Tuhan.[23]
Contoh nats yang diambil Mazmur 68:20-22,32-36 “Bersiaplah, dengarkan Suara
Tuhan”.
Exaudi adalah masa penantian Roh
Kudus
12. Pentakosta[24]
Adapun
arti dari Pentakosta adalah hari kelimapuluh, yaitu hari panen bagi orang-orang
Yahudi setelah paskah (Ul 16:9). Pada hari itu Roh Kudus turun dan hinggap pada
murid-murid Yesus di kota Yerusalem. Peristiwa itu terjadi pada waktu 50 hari
sesudah pesta kebangkitan (Kis 2). Dan minggu ini juga disebut sebagai minggu
Putih atau minggu suci. Teologi yang ditekankan pada minggu ini adalah mengenai
turunya Roh Kudus pada setiap orang percaya untuk memberikan hati dan Roh yang
baru (Yer 36:26-27) orang yang bersahabat dengan firman Allah adalah orang yang
mengasihi Allah, Roh Kudus mengajar orang-orang untuk percaya menyatakan
kebenaran yang bertentangan dengan Roh-roh duniawi . contoh nats yang diambil
Kis. 2:1-21 “Roh Kudus yang ada di tengah-tengah jemaat”.
13. Beberapa Minggu setelah Pentakosta
Minggu-minggu
setelah Pentakosta sampai kepada minggu-minggu akhir tahun gerejawi disebut
dengan minggu Trinitatis. Lamanya sekitar setengah tahun. Di sini nama-nama
minggu tersebut tidak ditentukan, tetapi setiap minggu dihubungkan dengan
peristiwa-peristiwa keselamatan daam kehidupan jemaat (sejarah keselamatan).
Pada hakekatnya setiap minggu Trinititas ini mengandung makna peristiwa
Kebangkitan.[25]
14. Minggu Trinitas[26]
Minggu
Trinitas adalah pesta ketritunggalan Allah. Penekanan Teologinya adalah
mengenai kekudusan dan kemuliaan Tuhan Allah Tritunggal yang memenuhi segala
bumi ini (Yes 6:3), hikmat dan pengetahuan Tuhan yang melebihi segalanya,
kelahiran kedua kali, yakni kelahiran dari Roh, kehidupan yang kekal di dalam
Yesus Kristus melalui Roh Kudus, hidup berdasarkan nama Allah Bapa, anak dan
Roh Kudus, berkat dari Allah Tritunggal.
Adapun
minggu-minggu setelah Trinitas berlangsung secara berturut-turut sampai minggu
akhir tahun gerejawi atau minggu peringatan akan orang-orang yang telah
meninggal dunia. Atau lebih jelasnya dilihat sebagai berikut:
a.
Minggu I setelah Trinitatis
Ditekankan
bahwa orang yang percaya dan tidak percaya sama-sama berdiri di hadappan
Aallah. Tetapi melalui kedatangan Tuhan Yesus, maka terbuka dan nyatalah
seluruh pekerjaan dan kepribadian kita yang benar. Contoh nats yand diambil
dari Matius 13:36-43 “Penjelasan Prumpamaan tentang Lalang diantara Gandum”
b.
Minggu
II setelah Trinitatis
Ditekankan
mengenai panggilan/undangan Tuhan untuk mengikuti perjamuan Kerajaan melalui
kabar kesukaan. Biasanya dalam Gereja pesta tahunan pemuda-pemudi diadakan pada
minggu ini. contoh nats yang diambil dari Matius 11:28-30 “Ajakan Juruslamat”
c.
Minggu
III setelah Trinitatis
Di
sini ditekankan mengenai panggilan untuk percaya dan menjadi saluran berkat
bagi sesamanya. Contoh nats Khotbahnya Galatia 1:11-24 “Bagaimana Paulus
menjadi Rasul”.
d.
Minggu
IV setelah Trinitatis
Di
sini ditekankan mengenai Allah membangkitkan manusia supaya menjadi murid-murid
dan pengikut Yesus yaitu Nabi, Rasul dan pelayan-pelayannya. Contoh nats
Khotbah dalam minggu ini adalah Roma 12:17-21 “Nasehat untuk hidup dalam
Kasih”.
e.
Minggu
V setelah Trinitatis
Di
sini ditekankan mengenai pangilan untuk percaya dan menjadi saluran berkat bagi
sesamanya. Contoh nats yang di ambil dari Kis. 8:26-39 “Sida-sida dari Tanah
Etiopia.
f.
Minggu
VI setelah Trinitatis
Di
sini ditekankan mengenai Hidup Baru yang bertentangan dengan aturan-aturan
manusia. Matius 5:20-26 “Yesus dan Hukum Taurat”.
g.
Minggu
VII setelah Trinitatis
Di
sini ditekankan mengenai teman seiman yang dikuduskan oleh Yesus Kristus. Yesus
menyembuhkan orang-orang sakit tanpa perbedaan, siapa saja, kapan saja dan
berapa lama dia sakit. Contoh nats yang diambil di sini adalah “Yohanes 6:1-15”
Yesus Memberi Makan 5000 orang.
h.
Minggu
VIII setelah Trinitatis
Disini
ditekankan mengenai kehidupan kekal bagi orang yang melaksanakan Firman Tuhan,
nats yang diambil adalah Yohanes 6:30-44 “Roti Hidup”.
i.
Minggu
IX setelah Trinitatis
Disini
ditekankan mengenai orang yang bijaksana di dalam tugas suruhan Allah. Nats
yang diambil adalah 1 Raja-raja 3:16-28 “Hikmat Salomo pada waktu memberi
keputusan”.
j.
Minggu X setelah Trinitatis
Di
sini ditekankan mengenai kedatangan Yesus bukan kepada orang-orang yang benar,
tetapi untuk orang-orang yang berdosa. Nats-nats yang dipakai dalam minggu ini
adalah 1 Petrus 5:1-6 “ Gembalakanlah Kawanan Domba Allah”.
k.
Minggu
XI setelah Trinitatis
Ditekankan
mengenai kedatangan Yesus bukan untuk orang benar, tetapi untuk orang berdosa.
Nats-nats yang dipakai dalam minggu ini biasanya sebagai berikut Matius
23:1-12. “Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang Farisi”.
l.
Minggu
XII setelah Trinitatis
Ditekankan
mengenai Hati Tuhan yang senang melihat kembalinya orang-orang yang berdosa.
Berbahagialah orang-orang yang percaya akan Dia, Tuhan yang memberikan berkat
kepada manusia, ternak, ladang dan juga seluruh ciptaan. Contoh nats khotbahnya
1 Petrus 2:8-10 “ Yesus Kristus Batu Penjuru”.
m.
Minggu
XIII setelah Trinitatis
Ditekankan
mengenai Kemuliaan seseorang yang melayani sesamanya; Yesus menjadi Pelayan dan
Korban untuk keselamatan manusia, contoh nats Markus 10:35-45 “Perintah Yakobus
dan Yohanes bukan memerintah melainkan Melayani”.
n.
Minggu
XIV setelah Trintatis
Disini
ditekankan mengenai Doa Pujian atas perbuatan belas kasihan Allah, contoh nats
yang diambil mazmur 103:1-5, “Pujilah Tuhan hai Jiwaku”.
o.
Minggu
XV setelah Trinitatis
Di
sini ditekankan mengenai keyakinan akan pemeliharaan Allah. Contoh nats yang
diambil 2 Petrus 5:5-11 “Gembalakanlah kawanan Domba Allah
p.
Minggu
XVI setelah Trinitatis
Di
sini ditekankan mengenai penghiburan istimewa yang berasal dari Tuhan.
Natskhotbah yang diambil Roma 4:18-25. “Abraham Dibenarkan Karena Iman”.
q.
Minggu
XVII setelah Trinitatis
Di
sini ditekankan mengenai menerima Yesus sebagai Anak Allah. Contoh nats Yesaya
49:1-6 “Hamba Tuhan sebagai Terang di Tengah-tengah segala Bangsa”.
r.
Minggu
XVIII setelah Trinitatis
Di
sini ditekankan mengenai hal mengasihi Allah yang bukan melalui persembahan
tetapi melalui hati, jiwa dan segenap kekuatan kita. Contoh nats yang diambil
1Yoh.4:13-21 “Allah adalah Kasih”.
s.
Minggu
XIX setelah Trinitatis
Di
sini ditekankan mengenai Allah memberkati dan memperbaiki hidup manusia,
masyarakat dan bangsa. Efesus 4:22-32. “Manusia Baru”.
t.
Minggu
XX setelah Trinitatis
Di
sini ditekankan mengenai pengakuan atas ketritunggalan Allah di hadapan seluruh
umat di dunia, nats yang dipakai Matius 10:26-32. “Penganiayaan yang akan
datang dan pengakuan akan Yesus”.
u.
Minggu
XXI setelah Trinitatis
Di
sini ditekankan mengenai kewaspadaan terhadap kemunafikan, contoh nats yang
dipakai Lukas 11:39-51 “Yesus mengecam Orang-orang Parisi dan Ahli-ahli taurat”
v.
Minggu
XXII setelah Trinitatis
Di
sini ditekankan mengenai kebijaksanaan dan iman untuk mempersiapkan diri dalam
menantikan kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Contoh nats yang dipakai Matius
24:3-14 “Permulaan Penderitaan”.
w.
Minggu
XXIII setelah Trinitatis
Di
sini ditekankan mengenai kekalahan Maut di dalam Yesus yang menumbuhkan
pengharapan kita. Contoh nats Yohanes 5:24-32 “Kesaksian Yesus tentang dirinya.
III.
Kesimpulan
Jadi
kesimpulan saya mengenai Penyusunan Khotbah menurut Tahun Gerejawi yang dibahas
mengenai bagaimana perjalanan Yesus Kristus mulai dari berita kedatangan/janji
kedatangan sampai pada kedatanagan yang kedua kalinya. Maka dari perjalnan
inilah dapat dilihat bagaimana nats yang harus dibuat di setiap minggunya.
IV.
Daftar
Pustaka
da
Basko cunha,. o.carmm, memaknai perayaan
Liturgi, Jakarta: Obor, 2011
GBKP
Moderamen, Almanak GBKP, Kabanjahe:
ABDI KARYA, 2017
Martasudjita
E., Memahami Simbol-Simbol Dalam Liturgi Yogyakarta:
Kanisius, 1998
Martasudjita
E., Pengantar Liturgi: Makna Sejarah dan
Teologia Liturgi, Yogyakarta:
Kanisius, 2003
Munthe
Pardomuan,. Rekaman Dosen, Jln Binjai
10,8: STT ABDI SABDA, 2017
Rachman
Rasid,. Hari Raya Liturgi, Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2009
Rachman
Rasid,. hari raya Liturgi, Jakarta:
BPK-Gunung Mulia, 2001
Sitompul D.R. A.A., Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, P.Siantar: Herman tiardo, 1993
W.J.S.
Poerdarminta, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990
Widdwisoeli,
Hari Raya dan Simbol Gerejawi, Yogjakarta:
Taman pustaka Kristen, 2008
Catatan Dosen
Kelender Gerejawi itu usaha untuk
Merekontruksikan (Menggelarkan, menderamakan) Karya dan Perjalnan Yesus Kristus
dalam rangka penyelamatan dunia ini. Perjalanan yang dimaksud mulai dari berita
janji-janji, nubuat-nubuat akan kedatangan Tuhan Yesus. Kita harus mengetahui
persoalanya/ keadaan manusia yang diberitakan keadaan Israel dalam hukuman, penderitaan
Israel. Karna dosa-dosa kita maka kita menderita, kita ada dalam Maut, bahaya.
Mereka selamat karna diselamatkan. Berita adven mulai dari PL dan beritakan
tentang Tuhan yang akan datang dan penyataan Tuhan itu adalah janji kelepasan
(keselamatan). Adven seputar PL tapi harus isinya kedatangan Imanuel yang
dimaknai dalam diri Juruselamat yang dijanjikan tapi dari keempat minggu Adven
harus ada 1 yang menuju langsung pada oknum, tapi dari tempat minggu Adven itu
harus ada minimal satu yang menunjuk langsung pada oknum yaitu Yesus, entah itu
perkataan-perkataan, kesaksian-kesaksian Yohanes Pembabtis. Yang lebih jelas
(Yesaya, Yohanes Pembabtisan) Yesus sendiri mengatakan bahwa Yohanes Pembabtis
adalah nabi di dalam PL, Yohanes nabi terakhir dengan demikian Yesus bukan Nabi
tapi Yesus adalah Mesias.
Minggu Penggenapan
Nubuatan-nubuatan Yesus Kristus (Kelahiran Yesus Kristus)
Kelahiran berarti natsnya juga
harus tentang kelahiran Yesus dan dalam nats kelahiran harus juga ada makna
kelahiran, jika misalnya ada minggu setelah natal maka buatpula berita-berita
setelah natal (Misalnya Yesus di bawa ke bait Suci, bersaksi tentang anak itu
atau boleh juga orang Majus datang, karena orang majus datang setelah
Kelahiran.
Perayaan Sunat Tahun Baru
Natsnya sunat Yesus dimana pada
sunatlah dia diberi nama Yesus (Pemberian Nama Yesus) maka bisa juga
diungkapkan di situ makna itu, dan minggu setelah Tahun Baru maka ceritakan
kembali apa yang terjadi setelah sunat Yesus contohnya seperti Penyingkiran
Mesir, kadangkala bisa juga masa kanak-kanak Yesus yang diceritakan oleh Lukas
Efipania
Tanggal yang diyakini dalam tradisi
gereja sebagai tanda pembabtisan pernyataan Yesus yang di babtiskan dimana
suara dari langit mengatakan “Inilah Anakku yang Kukasihi” ini adalah penyataan
Allah.
Minggu setelah Efipanisa
Harus diisi dengan
penyaatan-penyataan Allah atau penyataan Tuhan. Mulai dari penyataan dirinya
dari Galilea sampai kepada memilih murid-muridnya atau bercerita
penyataan-penyataan Allah dengan berbagai cara misalnya melalui binatang,
malaikat, mimpi. Yesus menyatakan dirinya kepada orang-orang Nazaret, Galilea.
Septuagesima
Tentang Penderitaan Yesus dan
murid-muridnyya
Sexagesima Pembritahuan II
Estomihi Pemberitahuan III
Sampai
pada perjalanan Yesus Kristus melalui kota-kota, kampong-kampung melintasi
daerah Samaria Invokatif samapai judika disitulah diceritakan tentang
nubuatan-nubuatan Yesus Kristus sampai pada Palmarum tentang kenaikan Yesus ke
Yerusalem dengan Murid-muridNya dan memasukinya. Maka tentang penderitaan
Yesus hari minggu dia dielukelukkan Dia
beribadah hari senin Dia masuk kebait suci dan membalikkan meja-meja yang
dibait suci, rabu kotbah tentang akhir zaman, kamis mereka Perjamuan Kudus
mulai dari setengah 8 malam dan mengalami siksaan yang bertubi-tubi.
Jumat
Agung(berita Kematian)
Kalau
bisa buat minggu penderitaan ini mulai dari minggu sampai kamis begitu
seterusnya.
Paskah
Harus
berita paskah dan jangan geser ke paskah ke mesir harus paskah.
Lima
minggu setelah Paskah (Makna-makna Paskah)
1. Es artinya melalui paskah kita
seperti bayi yang baru, paskah seperti kita dilarkan baru, kelahiran baru yang
dilahirkan oleh Tuhan
2. Phisere makna paskah pernyataan
kasih setia Tuhan tanda kasih setia Tuhan
3. Jubilate paskah membuat kita
bergembira bersorak-sorak di dalam Tuhan sama dengan tahun Yobel (tahun
pembebasan dari dosa-dosa kita dengan bersorak-sorak dengan nyanyian Tuhan, dan
jiwa kita pun ikut bersorak-sorak).
4. Kantate nyanyikan Nyanyian Baru
(keindahan Hidup)
5. Rogate artinya Berdoa tandanya kita
berdoa kepada Tuhan
Kenaikan
Exaudi (Masa Penantian)
Pentakosta gereja Diutus
Maka Trinitas dilihat sebagai
minggu tentang pengungkapan yang terjadi di kehidupan manusia pada saat itu,
mulai dari permasalah tentang budaya, kemiskinan, kejadian-kejadian Alam, maka
di minggu ini diungkapkan segalanya.
[1]
W.J.S. Poerdarminta, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990),494
[2]
E. Martasudjita, Memahami Simbol-Simbol
Dalam Liturgi (Yogyakarta: Kanisius, 1998), 60
[3]
E. Martasudjita, Pengantar Liturgi: Makna
Sejarah dan Teologia Liturgi, ( Yogyakarta: Kanisius, 2003), 231
[4]
Pardomuan Munthe, Rekaman Dosen, (Jln
Binjai 10,8: STT ABDI SABDA, 2017), tgl 18
[5]
Widdwisoeli, Hari Raya dan Simbol
Gerejawi, (Yogjakarta: Taman pustaka Kristen, 2008), 1-2
[6]
Ibid, 9
[7]
Widdwissoeli, Hari Raya dan Simbol
Gerejawi, 6
[8]
Moderamen GBKP, Almanak GBKP, (Kabanjahe:
ABDI KARYA, 2017) 4-164
[9] D.R. A.A. Sitompul, Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, (P.Siantar: Herman tiardo, 1993), 51
[10]
Rasid Rachman, Hari Raya Liturgi,
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 112
[11] D.R. A.A. Sitompul, Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, (P.Siantar: Herman tiardo, 1993),6
[12]
Widdwissoeli, Hari Raya dan Simbol
Gerejawi, 7
[13]
Almanak GBKP
[14]
Rasid Rachman, Hari Raya Liturgi,
(Jakarta: Gunung Mulia, 2009),129
[15]
Widdwissoeli, Hari Raya dan Simbol
Gerejawi, 7
[16] Widdwissoeli, Hari Raya dan Simbol Gerejawi, 4
[17]Ibid, 53
[18]
Ibid, 54-58
[19]
Basko da cunha o.carmm, memaknai perayaan
Liturgi, (Jakarta: Obor, 2011), 67
[20]
Rasid Rachman, hari raya Liturgi, (Jakarta:
BPK-Gunung Mulia, 2001), 101
[21] D.R. A.A. Sitompul, Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, (P.Siantar: Herman tiardo, 1993), 63-65
[22]
Ibid, 65-66
[23] D.R. A.A. Sitompul, Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, (P.Siantar: Herman tiardo, 1993), 66
[24] D.R. A.A. Sitompul, Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, (P.Siantar: Herman tiardo, 1993), 67
[25]
D.R. A.A. Sitompul, Bimbingan Tata
Kebaktian Gereja, (P.Siantar: Herman
tiardo, 1993), 68
[26] D.R. A.A. Sitompul, Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, (P.Siantar: Herman tiardo, 1993), 69
[27] D.R. A.A. Sitompul, Bimbingan Tata Kebaktian Gereja, (P.Siantar: Herman tiardo, 1993), 71
Bolehkah memberikan masukan. Mengapa ada sumber yang berpendapat Minggu Epiphania ada VI Minggu?. Karena setahu saya juga Minggu Epiphanias ada 4 Minggu. Mohon masukannya.
BalasHapus