Jumat, 10 Mei 2019



Penciptaan
C. Penciptaan – Pembebasan / Pemilihan ( Predestinasi )
       I.            Pendahuluan
            Setiap orang menginginkan keselamatan .Allah menciptakan manusia dan memilih manusia sebagai ciptaan – Nya untuk  menjadikan umat pilihan – Nya . Pemilihan adalah tindakan Allah dimana Ia telah memilih kita , dimana kita ( manusia ) dipilih Allah sebagai anak – Nya . Dalam paper kali ini akan membahas mengenai apa dan bagaimana serta siapa saja yang berhak untuk m,emperoleh keselamatan yang daripada Tuhan yang dimana keselamatan tersebut ialah keselamatan yang bersifat kekal karena Allah yang kekal adalah penyebab dari segala sesuatu yang kekal . Dalam sajian ini kita akan membahas mengenai penciptaan , pembebasan dan pemilihan yang dimana dapat menambah dan memperluas wawasan kita semua . Tuhan Yesus memberkati .
    II.            Pembahasan
2.1Pengertian Penciptaan
            Menurut Karl Barth , Penciptaan adalah karya Tuhan Allah untuk mempersiapkan adanya ruang dan kemungkinan bagi keselamatan yang akan dikerjakan oleh Tuhan Allah di dalam Kristus . Tuhan Allah telah bermaksud untuk menyelamatkan manusia di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan .Oleh karena itu menunjukkan bahwa ada pemisah antara Allah dengan manusia .[1] Sedangkan menurut KBBI , Penciptaan adalah proses atau cara menjadikan sesuatu yang baru dan kreatif .[2]
2.2.Pengertian Pembebasan / Pemilihan ( Predestinasi )
            Istilah ‘’ predestinasi ‘’ berasal dari bahasa latin , praedestination  yang dibentuk dari dua kata yunani :  pro dan  horizo .[3]Sedangkan di dalam bahasa inggris , kata predestinasi berasal dari dua kata , yaitu prae yang berarti sebelumnya ,  dan  destinare yang berarti penentapan oleh Allah . [4] Predestinasi adalah keputusan Allah terhadap oknum tertentu untuk  memperoleh keselamatan dan oknum lainnya memperoleh hukuman kekal .[5] Predestinasi dibagi atas dua bagian : predestinasi untuk kehidupan kekal di sorga ( pemilihan ) dan predestinasi  untuk hukuman kekal di neraka ( penolakan ) .[6]Predestinasi adalah penentuan Tuhan tentang siapa yang akan percaya dan selamat tentang segala jalan keselamatannya [7] atau jumlah orang – orang terpilih , yakni mereka yang diselamtkan oleh Allah [8]. Secara sederhana predestinasi berarti bahwa jumlah dan jati diri dari orang – orang yang terpilih , yakni mereka yang diselamatkan , sudah ditetapkan oleh Allah yang berdaulat itu sebelum dunia diciptakan .[9]
2.3.Latar Belakang Predestinasi  
            Predestinasi adalah keputusan Allah terhadap oknum tertentu untuk memperoleh keselamatan dan oknum lainnya memperoleh hukuman kekal . Dalam perjanjian lama ajaran ini masih samar – samar seperti terdapat dalam Mazmur 69 : 29 , Keluaran 32 : 32 , Daniel 2 : 1 . Dalam injil – injil , ajaran ini terdapat dalam Matius 20 : 23 , Yohanes 10 : 29 .Menurut Agustinus  Predestinasi mengandung rahmat pemeliharaan manusia , melainkan bergantung kepada pemilihan Allah yang kekal sehingga tidak dapat dibatalkan oleh manusia walaupun dengan kehendak bebas sekalipun .Calvin menjadikan pokok predestinasi sebagai salah satu pokok ajarannya yang terpenting . Ia berpendapat bahwa karya penebusan Kristus hanya untuk orang – orang pilihan Allah . [10] Menurut Akitab , yaitu bahwa dengan keputusan yang kekal dan tak berubah – ubah telah ditentukan oleh Allah orang – orang mana yang hendak diterima – Nya dalam keselamatan , dan mana sebaliknya yang hendak dibiarkan – Nya binasa , mengenai pemilihan – Nya putusan itu berdasarkan rahmat – Nya yang Cuma – Cuma , dengan sama sekali tidak mengindahkan apakah manusia layak memperolehnya , dan bagi mereka yang diserahkan – Nya pada kebinasaan ,  ditutup – Nya jalan masuk kehidupan oleh karena hukuman – Nya yang benar tanpa cela , tetapi tak dapat kita pahami . Sampai kepada pembenaran sebagai tanda kedua yang menyatakan sampai tercapai kemuliaan yang merupakan penggenapannya . [11]
2.4. Tujuan Predestinasi
             Kata “ Pemilihan Allah “ dalam predestinasi menjadi sumber penghiburan dan kesukaan bagi semua orang beriman . Manusia dipilih supaya  menjadi umat Allah yang ikut bertanggungjawab atas ciptaan – Nya . Seperti yang tertulis dalan nats surat Efesus 1 : 4 ‘’ Di dalam Kristus Allah telah memilih kita sebelum dunia ini diciptakan , supaya kita kudus dan tidak bercacat di hadapan – Nya . Allah memilih kita karena ia memiliki maksud supaya manusia hidup kudus dan tidak bercacat di hadapan – Nya . Karena pemilihan Allah yaitu pemilihan – Nya untuk ‘’ keselamatan ‘’ ( band.2 Tes .2 : 13 ) . Jika demikian , maka sebebnanrnya pemilihan Allah ini tidak lain adalah segi yang lain dari kebebnaran , bahwa Allah adalah sekutu umat – Nya , bahwa Ia adalah Allah perjanjian . Didalam perjanjian itu tampak hubungan hukum antara Allah dengan umat – Nya , sedang dalam pemilihan ini tampak hubungan kasih antara Allah dan umat – Nya  . Dipilih di dalam Kristus berarti bahwa dasar atau akar keselamatan kita ada pada Kristus , Kristus menjadi pusat dan penyataan atau pengungkapan pemilihan Allah .[12]
            2.5.Predestinasi Menurut Alkitab
            2.5.1.Menurut Perjanjian Lama
            Allah karena kasih – Nya semata – mata telah memilih Israel dari segala bangsa diatas muka bumi yang terdapat dalam kitab Ulangan 7 : 6 – 8 , yang dimana terlihat jelas bahwa dalam Perjanjian Lama , pemilihan Tuhan adalah karya Allah yang dinyatakan dalam sejarah Israel  , yang dimana Tuhan bermaksud memilih Israel ialah supaya Israel memasyurkan puji – pujian bagi Tuhan – Nya juga sebagai kesatuan bangsa . [13]
            2.5.2.Menurut Perjanjian Baru
             Di dalam P.B disebutkan juga bahwa pilihan Tuhan Allah yang ditujukan kepada umat – Nya itu berdasarkan kasih – Nya , bukan karena kebaikan manusia . Hal ini tampak dalam Roma 3 : 23 yang mengatakan bahwa karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah . Mereka dibenarkan karena kasih karunia semata – mata ( Roma 3: 24 ) .Jadi keselamtan manusia itu hanya berdasarkan karya Tuhan Allah semata – mata : Dialah yang menentukannya ( Roma 8 : 30 ) , sehingga hanya kasih karunia yang memiliki itulah yang patut dipuji . [14]
            2.6. Doktrin Predestinasi
            2.6.1.Menurut Agustinus
            Pada awal kekristenannya , Agustinus percaya bahwa kita memerlukan kasih Karunia Allah , yaitu pertolongan batin dari Roh Kudus , untuk hidup sebagai orang Kristen . Tetapi ia juga percaya bahwa orang yang tidak percaya tanpa bantuan dan dan atas kemauannya yang bebas mampu mengambil langkah pertama untuk balik kepada Allah . Dengan kata lain , Allah memberi kasih karunia – Nya kepada mereka yang menanggapi injiil dengan iman . Agustinus juga mengatakan bahwa imanpun merupakan karunia Allah , hasil pekerjaan rahmat – Nya . Jadi hal itu tidak bergantung pada kehendak orang atau usaha orang , tetapi pada kemurahan hati Allah ( Roma 9 : 16 ) [15]
            2.6.2.Menurut Calvin
            Calvin memandang predestinasi berdasarkan Alkitab .Dimana di belakang keputusan manusia itu terdapatlah keputusan Allah yang memilih atau membuang . [16] Secara sederhana Calvin memandang bahwa predestinasi merupakan jumlah dan jati diri dari orang – orang yang terpilih , yakni mereka yang diselamatkan , sesungguhnya sudah ditetapkan oleh Allah yang berdaulat itu sebelum dunia diciptakan . Dengan demikian penebusan Kristus terbatas pada orang – orang yang telah terpilih . Dan mustahil tersedia bagi orang – orang / manusia itu hanya tersedia bagi mereka yang sudah dipredestinasikan ‘’ditetapkan sebelumnya ‘’ untuk selamat . [17]
            2.6.3. Menurut Karl Barth
            Menurut Karl , peristiwa Yesus Kristus adalah dari semua pengetahuan kita tentang pemilihan Allah . Predestinasi Ilahi adalah pemilihan Yesus Kristus . Yesus adalah Allah yang memilih dalam persekutuan dengan Bapa dan Roh Kudus . Jadi Yesus Kristus adalah pilihan Allah yang menjadi manusia , memilih semua ini bagi diri – Nya melalui hidup dan mata – Nya di Golgota [18] dimana Yesus Kristus sudah berdiam ditengah – tengah umat manusia . Oleh karena itu , keputusan tentang kasih karunia menjadi awal segala jalan dan karya Tuhan Allah . [19]
III.Kesimpulan
            Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Predestinasi adalah pemilihan Allah terhadap orang – orang yang diselamatkan .Dalam Perjanjian Lama , Allah melakukan Predestinasinya melalui orang – orang pilihan- Nya sebelum segala sesuatunya diciptakan . Sedangkan dalam Perjanjian Baru , Pemilihan Allah terhadap orang yang akan diselamatkan hanya melalui Yesus Kristus yang dinyatakan kepada manusia . Karya keselamatan melalui Yesus Kristus diperoleh melalui Kasih – Nya  kepada manusia bukan karena kebaikan manusia  .
IV.Daftar Pustaka
Wellem Dr . F .D . ,  Kamus Sejarah Gereja , Jakarta : BPK – GM , 2011
 L , dkk Marthin .,  Kontekstualisasi Pemikiran dogmatika Indonesia .
Baan G . J .,  Tulip Lima Pokok Ajaran Calvinisme  , Surabaya : Momentum , 2009
. Berkhof H ,  Sejarah Gereja , Jakarta : BPK – GM , 2016  
Hadiwijono Harun, Iman Kristen  , Jakarta : BPK – GM , 2009  
Tan Napel Henk,  Kamus Teologi Inggris – Indonesia , Jakarta : BPK – GM , 2011
de Jonge Christian,Apa itu Calvinisme , Jakarta : BPK – GM , 2008
Aritonang Jan . S . ,  Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja ,   Jakarta : BPK – GM , 2013
Sudarmo R . ,  Ikhtisar Dogmatika , Jakarta : BPK – GM , 1996
Lane Tony, Runtut Pijar , Jakarta : BPK – GM , 2016
Calvin Yohanes ,  Institio Pengajaran kristen ,Jakarta : BPK – GM , 2006  







[1] Harun Hadiwijono , Iman Kristen (,Jakarta : BPK – GM , 2009 ) , 147
[2] W.J.Poerwadarminta , KBBI ,( Jakarta : Gramedia Pustaka Utama ) , 120
[3] hristian de Jonge ,Apa itu Calvinisme ,( Jakarta : BPK – GM , 2008 ) , 53
[4] Henk Tan Napel ,  Kamus Teologi Inggris – Indonesia ,( Jakarta : BPK – GM , 2011 ) , 251
[5] Dr . F .D . Wellem ,  Kamus Sejarah Gereja , ( Jakarta : BPK – GM , 2011 ) , 370
[6] G . J . Baan ,  Tulip Lima Pokok Ajaran Calvinisme  , ( Surabaya : Momentum , 2009 ) , 45
[7] R . Sudarmo ,  Ikhtisar Dogmatika ,  ( Jakarta : BPK – GM , 1996 ) , 129
[8] Jan . S . Aritonang ,  Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja ,  ( Jakarta : BPK – GM , 2013 ) , 65
[9] Dr . F .D . Wellem ,  Kamus Sejarah Gereja , ( Jakarta : BPK – GM , 2011 ) ,77
[10]  Dr . F .D . Wellem ,  Kamus Sejarah Gereja , ( Jakarta : BPK – GM , 2011 ) , 370
[11] Yohanes Calvin ,  Institio Pengajaran kristen ,  ( Jakarta : BPK – GM , 2006 ) 196
[12] Harun Hadiwijono , Iman Kristen (,Jakarta : BPK – GM , 2012) , 296
[13] Harun Hadiwijono , Iman Kristen (,Jakarta : BPK – GM , 2012) , 287
[14] Harun Hadiwijono , Iman Kristen (,Jakarta : BPK – GM , 2012) , 288
[15] Tony Lane , Runtut Pijar ,  ( Jakarta : BPK – GM , 2016 ) , 41 – 42
[16] H . Berkhof ,  Sejarah Gereja ,  ( Jakarta : BPK – GM , 2016 ) , 171
[17] Jan . S . Aritonang ,  Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja ,  ( Jakarta : BPK – GM , 2013 ) , 65 - 66
[18]  Marthin .L , dkk ,  Kontekstualisasi Pemikiran dogmatika Indonesia ,  248
[19] Harun Hadiwijono , Iman Kristen (,Jakarta : BPK – GM , 2012) , 291

Tidak ada komentar:

Posting Komentar