Jumat, 10 Mei 2019


DASAR TEOLOGIS, DASAR PEDAGOGIS, DASAR FILOSOFIS PAK ANAK/REMAJA
I.                   PENDAHULUAN
Pendidikan agama kristen sangat dibutuhkan di semua tingkat atau kalangan kehidupan manusia , termasuk pada kalangan anak/remaja. Anak/ Remaja adalah milik Tuhan yang sangat membutuhkan pendidikan kristen agar mereka dapat menjadi orang yang kristiani. Dalam paper telah di jelaskan bagaimana suatu dasar Teologis, Pedagogis , dan juga Filosofis PAK Anak/Remaja. Yang dimana pengajaran PAK Anak/Remaja harus bersumberkan dan berlandaskan pada Yesus Kristus sebagai teladan umat.
II.                PEMBAHASAN
2.1.Dasar Teologis PAK Anak/Remaja menurut Tokoh
Dalam suatu proses bimbingan dan pendidikan pasti mempunyai suatu landasan atau dasar- dasar pendidikan. Pendidikan Kristen yang terdiri dari tugas, proses dan tujuan pendidikan itu.[1]

1.      Dalam perjanjian Lama
Pendidikan Agama Kristen dalam keluarga merupakan dasar bagi seluruh pendidikan lainnya dalam masyarakat telah berlangsung sejak jaman perjanjian lama. Dalam kitab kejadian 12:1-3 dijelaskan bahwa Allah merencanakan bangsa Israel menjadi bangsa yang besar di muka bumi dan menjadi umat pilihan Allah. Sebagai umat pilihan Tuhan , Allah memberikan hukum dan mereka harus berpegang dan menjalankan huku- hukum tersebut, slah satu contoh yaitu yang terdapat pada kitab Ulangan 6:7. Dalam nats ini jelas bahwa ada keharusan untuk mengajarkan firman Tuhan kepada anak- anak secara terus menerus. Dengan demikian tugas pendidikan sangat penting bagi anak- anak baik formal maupun informal. Karena pendidikan anak adalah salah satu aktivitas utama sebagai konsekuensi bangsa Israel sebagai bagsa pilihan Allah. Keluarga Yahudi beranggapan bahwa anak- anak adalah pemberian Tuhan dan orang tua bertanggung jawab kepada Allah untuk mengajar mereka dan yang bertindak sebagai guru yang pertama sekali.[2]

2.      Dalam perjanjian Baru
Dalam perjanjian baru menjelaskan ada dua sumber pendidikan Agama Kristen yaitu:
a)      Yesus
Robert R. Boehlke menyatakan: “ Yesus merupakan buah dari pendidikan Yahudi”. Dengan demikian pengajaran Yesus dikembangkan dari pendidikan Yahudi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa PAK dalam perjanjian baru berpusat kepada Yesus sendiri. Mengenai masa anak-anak Yesus tidak banyak dijelaskan dalam perjanjian baru, tetapi dalam kitab injil Lukas dikatakan bahwa Yesus mengalami masa kanak- kanak, Yesus menerima pendidikan dalam Keluarga. Sebagaimana orang yahudi, orang tua Yesus juga pastilah mengajarkan suatu pengakuan iman Jahudi. Hal ini disinggung Yesus, ketika Yesus ditanyai mengenai hukum yang terutama ( Mat. 22:35-38). Yesus sudah menghapal beberapa ayat pilihan dari kitab Taurat, beberapa Amsal yang sederhana  dan beberapa ayat pilihan dari Mazmur. Salah satu contohnya pada usia 12 tahun Yesus berada di Bait Allah, dan Dia berdiaolog dengan para pemimpin Agama ( Luk 2:46). Hal itu menunjukkan bahwa Yesus memiliki kemampuan sebagai hasil dari pendidikan dalam keluarga.[3]
b)      Paulus
Pendidikan Agama Yahudi, pertama sekali diperoleh Paulus dari keluarga yaitu dari orang tuanya. Dalam Kisah Para Rasul 22:3 dan Filipi 3:5 jelas dikatakan tentang Paulus. Sebagai keluarga Ibrani yaitu sistem Patriakat. Hal ini dialami oleh paulus dimana peran  Bapak sangat besar mempengaruhi kehidupan paulus. Khususnya dalam keketatan terhadap hukum- hukum agama Israel, taurat maupun hukum- hukum Musa. Pendidikan agama yang diterima paulus dari orang tuanya menjadikan paulus sebagai orang Jahudi yang baik dan hebat. Disamping pendidikan yang diterima paulus dalam keluarga sejak umur lima tahun Paulus sudah masuk sekolah di rumah ibadat. Setelah paulus berumur 12 tahun ia sudah menjadi anak Taurat. Pendidikan agama yang kedua yang diterima oleh paulus  ketika ada di Yerusalem, sebagai murid Gamaliel. Dalam surat Paulus kepada jemaat Galatia, paulus mengakui bahwa pernah hidup sebagai orang Farisi, sangat patuh terhadap tradisi lisan yaitu adat istiadat nenek moyang yang mereka taati smapai sekecil-kecilnya. Hal ini tentu mempengaruhi kehidupan paulus sewaktu anak-anak. Sebagai orang tua yahudi yang taat, orangtuanya mengirimkannya unuk dididik di Yerusalem, di bawah pimpina Gamaliel. Sebagai seorang murid Gamaliel, paulus menunjukkan kemajuan dalam studinya di yerusalem. Dengan demikian paulus mendapat pendidikan tinggi dan mempunyai pemahaman yang luas mengenai Agama yahudi itulah sebabnyapaulus menekankan  pentingnya untuk mengajar anak-anak.[4]

Secara Etimologi, teologi berasal dari bahasa Yunani” Theos” yang artinya Tuhan dan “Logos” yang artinya Firman atau perkataan. Jadi teologis adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang Firman Allah. Dasar teologi PAK Anak/ Remaja menurut para tokoh antara lain:
1)      Marthin Luther[5]
Menurut Luther, ada 4 dasar teologi yang menjadi Landasan pendidikan:
a.       Keadaan berdosa dari setiap warga
Marthin Luther sadar benar bahwa dirinya adalah manusia berdosa dan hal inilah yang mendorongnya mencari jalan keluar yang dapat memuaskan jiwanya, sehingga harus memahami injil secara benar. Dngan pemahaman inilah Marhin Luther melakukan pengajaran melalui pendidikan di sekolah. Menurutnya harus ada pendidikan Kristen bagi para muda-mudi agar mereka diperlengkapi dalam iman.
b.      Imamat semua orang percaya
Setiap orang memiliki hak yang sma sebab orang yang dibenarkan oleh iman telah dijadikan mahluk baru dalam Kristus. Menurut Luther, perlu diperlengkapi semua warga agar mampu memenuhi kesempatan dan kewajiban yang termasuk dalam panggilan mulia dengan cara mereka dididik dalam Firman Allah.
c.       Pembenaran oleh iman
Dengan menerima kenyataan pembenaran oleh iman, Luther melihat ada hubungan yang baru antara manusia dengan Allah, yaitu hubungan kepercayaan dengan Allah  dan kasih kepada sesamanya. Setiap warga perlu belajar bagaimana melayani sesamanya  karena pengetahuan itu tidak disampaikan secara otomatis bersama dengan pengalaman pembenaran karena iman.
d.      Firman Allah
Menyatakan bahwa Alkitab merupakan dasar dari firman Allah dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
-          Yesus secara pribadi dan ajaranNya adalah Firman Tuhan, menurut Marthin Luther, firman Allah itu adalah sebagaimana yang dikatakan Rasul Paulus dalam Roma 1, Firman Allah tentang PutraNya yang dijadikan dagingyang sengsara yang bangkit dari antara orang mati, yang dimuliakan melalui Roh menyucikan.
-          Alkitab sebagai Iman, Luther mempunyai pandangan dinamis terhadap prakarsa Allah. Memang Allah berfirman melalui Alkitab namun Amantnya mustahil dijilidkan secara tuntas dalam buku insani apapun. Namun, pemabtas firman jangan dipakai alasan oleh para warga Kristen sehingga tidak bergaul dengan Isi Alkitab sehingga salah satu bentuk Firman.
-          Firman sebagai amanat Allah yang diberitahukan kepada warga Kristen.
2)      Robert R. Boehlke
Robert R. Boehlke juga mengutip  pernyataan John Calvin (1509-1664) yang mendefinisikan: Pendidikan Agama Kristen adalah pendidikan yang bertujuan mendidik semua putra- putri gereja agar mereka terlibat dalam penelaah Alkitab secara cerdas sebagaimana dengan bimbingan Roh Kudus. Pendidikan Agama Kristen juga bertujuan mendidik semua putra- putri gereja agar mereka mengambil bagian dalam kebaktian dan memahami keesaan gereja, dan supaya mereka diperlengkapi untuk memilih cara- caramengejewantahkan pengabdian diri kepada Allah Bapa dan Yesus Kristus dalam pekerjaan sehari- hari serta bertanggung jawab di bawah kedaulatan Allah demi kemuliaanNya sebagai Lambang ucpana syukur mereka yang dipilih dalam Yesus Kristus.[6]
3)      Origenes
Origenes adalah seorang Kristen dan juga seorang pendidik. Dimana dia mengatakan bahwa para pelajar itu tidak digolongkan dengan umur tertentu, yang mana menganggap Allah itu benar- benar Bapa mereka berarti tergolong dalam istila “anak-anak” yang mana masih membutuhkan pengajaran dan hendaknya juga para pelajar itu memiliki kemauan untuk diajar. Dan dia selalu mengajarkan akan pengenalan anak- anak remaja itu kepada injil Tuhan.[7]
4)      Clementus
Clementus adalah seorang pengajar yang bereperan penting dalam pendidikan. Dia mengatakan bahwa Allah memanfaatkan kemampuan guru dan pengetahuannya, baik kebutuhan pelajar maupun pengalamnnya agar pengalaman itu dipakai lagi untuk menyelamatkan para pelajar dari kesalahan dan berhubungan Allah sendiri.[8]
5)      Johann Heindrich Pastalozzi
Pastalozzi menulis 5 pokok teologi utama yaitu:
-          Kepercayaan kepada Allah Bapa
-          Alllah sebagai pedoman
-          Yesus Juruselamat manusia
-          Manusia, jati dirinya dan tugasnya
-          Pengalaman iman secara pribadi.
6)      Yohanes Calvin
Teologi yang menjadi dasar pandangan Calvin terhadap pendidikan Kristen yaitu, membahas tentang isi institutionnya secara menyeluruh. Karena didalam terdapat pikiran paling dasar dan membagi beberapa bagian yaitu:
-          Kedaulatan Allah
Dalam kedaulatan Allah menyatakan dirinya sebagai 3 pribadi: Bapa, Anak, dan Roh. Dalam Alkitab, Allah yang berdaulat atas dunia karena dialah yang menciptakan segala sesuatu yang ada dan ia menciptakan dan memelihara kekuatan dalam hidup terdapat dalam Yes. 40:28b.
-          Alkitab sebagai Firman Allah
Kedaulatan Allah Bapa dan Roh Kudus menjadi factor utama dalam pikiran dan  pemahaman yang merupakan firman Tuhan. [9]
7)      Ray Mossholder
Dalam bukunya cara mendidik anak di tengah lingkungan yang makin sekuler, menjelaskan beberapa ajaran dasar untuk remaja. Yang pertama mengajar remaja  untuk mempercayai Alkitab  ( Yoh. 8:31-32). Allah tidak pernah berbohong, karena untuk selama-lamanya firman Tuhan tetap teguh. Mareka dapat mempercayai Firman Tuhan, karena firman Tuhan tidak pernah berubah. Yang kedua adalah ajarlah mereka tentang baptisana air. Tuntutan Allah kepada setiao orang kristen baru adalah baptisan air. Yang ketiga ajar mereka untuk melayani. Sevagai orang tua adalah hal yang menggetarkan ketika meliaht anak remajanya bersukacita malayani Kristus. Yang keempat adalah ajar mereka tentang kuasa doa. Kristus pun menjadi teladan bagi semua orang bahwa dalam doa ada kuasa yang berasal dari Allah.[10]
8)      Yohannes Amos Comenisu
Manusia dapat dididik secara benar karena itulah maksud Allah bagi manusia. Allah ingin agar anak- anak maupun remaja mau belajar tentang firman Allah yaitu dari Alkitab. Anak – anak perlu mendapatkan didikan tentang Allah dan kehendak Allah agar mereka dapat menjadi anak- anak terang. [11]

Jadi, saya dapat simpulkan bahwa dasar teologis PAK anak/ remaja itu adalah adanya kedaulatan Allah , yang artinya itu bahwa Allah memiliki kekuasaan penuh atas manusia. Kepercayaan kepada Allah Bapa Allah sebagai pedoman, Yesus adalah Juruselamat dunia, manusia memiliki jati dirinya dan tugasnya, pengalaman iman secara pribadi, dan adanya ajaran bahwa Alkitab adalah sebagai firman Tuhan.

2.2.Dasar Pedagogis PAK Anak/Remaja menurut Tokoh
Kata pedagogi berasal dari bahasa yunani “ paidagogeo” yang berarti paido “anak” dan ago “  memimpin” maka maknanya secara harafiah maknanya memimpin anak. Pedagogis adalah ilmu yang ilmu yang setua umur manusia. Karena semenjak manusia lahir sudah ada kegiatan untuk mendidik anaknya mengenai tingkah laku sehari- hari.[12]
            Karena setiap oknum yang mendapat pendidikan disebut sebagai oknum ( Ef. 6:1-4) dalam proses mendidik perlu dipesrsiapkan  dengan matang karena yang dihadapi adalah manusia, menyangkut nasib dan kehidupan manusia serta hak asasinya. Perbuatan mendidik bukan hal yang mudah , melainkan perbuatan yang memang benar- benar disadari dalam dalam rangka membimbing anak/remaja kepada suatu tujuan yang akan dicapai. Karena pada saat usia tersebutlah mereka memiliki kemauan ingin tahu yang besar dan anak/remaja masa pencarian jati dirinya dan ini juga masa yang sudah terpengaruh.[13]
Ada beberapa subjek dari pendidikan PAK dalam penerapan pedagogis yaitu:
a.       Gereja
Adanya melalui kebaktian umum, sekolah minggu dan juga dalam persekutuan muda/ mudi
b.      Keluarga
Kepala keluarga harus mampu membentuk keluarganya menjadi keluarga yang baik dan menjadi teladan bagi anak- anaknya
c.       Sekolah
Di dalam sekolah mampu mengembangkan kurikulum yang sudah di tetapkan. Isi yang bersumber dari Alkitab  dan teladan Yesus Kristus.

Ada juga beberapa jenis- jenis umur dalam pengelompokan pengajaran pedagogis yaitu: 1. Kelopmpok anak- anak ( umur 1-11 tahun), 2. Kelompok remaja ( umur 12-17) dalam kelompok renaja pada tahap ini adalah masa transisi yang mana karateristiknya berjangkauan luas  dan penuh warna dan hal ini kekuatan besar bagi Gereja dan Keluarga. Dan 3. Kelompok dewasa ( 18-34).[14]
1.      Prof. Langeveld
            Ada beberapa dasar pedagogis yang dilaksanakan dalam pengajaran PAK anak/remaja menurut Prof. Langeveld yaitu:
ü  Pendidikan berlangsung seumur hidup (long life education). Dalam hal ini berarti bahwa usaha pendidikan sudah dimualai sejak manusia itu lahir dari kandungan ibunya sampai ia tutup usia, sepanjang ia mampu untuk menerima pengaruh dan dapat mengembangkan dirinya.
ü  Tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakan dan juga pemerintah.
ü  Bagi manusia pendidikan merupakan satu keharusan, kerana pendidikan manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang.
2.      Prof. Brubaccher
Beliau mengartikan bahwa dasar pedagogis anak/ remaja adalah suatu proses timbal- balik dari setiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan sesamanya dan juga lingkungannya.
3.      Higher
Dasar pedagogis anak/ remaja meruapakan suatu lembaga dalam tiap- tiap masyarakat yang beradap. Tetapi pendidikan juga tidak sama dalam setiap masyarakat. sistem suatu pendidikan masyarakat dan tujuan pendidikannya didasarkan atas prinsip, cita- cita, dan filsafat yang berlaku dalam masyarakat.
4.      Ki hajar Dewantara
Bahwa pedagogis anak/ remaja itu adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak- anak. Adapun maksudnya untuk menuntu segala sesuatu kodrat yang ada pada anak- anak, agar sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan.[15]
5.      Johann Hendrich pestalozzi
Dasar pedagogis anak/remaja meruapakan unuk menghasilkan seorang yang bijaksana dalam kehidupannya, manusiawi dalam hubungan dengan sesamanya, dan bergantung pada Allah. dalam hal ini juga ada beberapa point yang dinyatakan  Johann mengenai dasar pedagogis anak/remaja:
a.       Pengajaran pertama adalah ibu, ia menyatakan bahwa ibu adalah orang yang paling berperan penting dalam menididik anak.
b.      Pengajar kedua yaitu guru sekolah, guru wajib mengarahkan mahasisiwanya untuk berfikir  dan merasa serta bertindak yang benar.
c.       Pengajar ketiga adalah anak- anak menjadikan diri sebagai pembimbing terhadap anak yang lain yang mengalami kesulitan dalam hal tertentu.
d.      Penngajar keempat adalah pengalaman hidup. Pengalaman mengajarkan bahwasanya  bakat itu tidak akan berkembang sebelum dikembangkan.[16]
6.      Origenes
Dia mengatakan bahwa kesan pertama yang dilakukan oleh pengajar itu akan membuat pelajar- pelajar lebih tertarik. Dimana dia mengubah gaya ucapan untuk mendobrak hati para pelajarnya ataupun membuat suatu yang menarik karena pada dasarnya pelajar sangat suka dengan hal- hal yang sangat menarik.
7.      Clementus
Menurut Clementus dasar pedagogis PAK anak/ remaja adalah:
a.       Pengajar : ia menyebutkan bahwa pengajar adalah Yesus Kristus
b.      Pelajara: pelajar itu siapa yang mau diajari adalah yang menganggap Bapa sebagai Bapa
c.       Kurikulum: kurikulum yang diksud Clementus ialah hasil dari pengalaman pengajaran, pengalaman yang membawa keselamatan
8.      Friederich W.A. Froebel
Ia menyatakan bahwa dasar pedagogis anak/remaja merupakan suatu pencapaian kehidupan yang setia. Sehingga peran orangtua  sangat diperlukan dalam kehidupan anak sehingga dapat juga membangun, menghidupakan dan menghidukan sesuatu kekuatan  dalam berfikir dan dalam melakukan suatu kegiatan yang positif.[17]
9.      Jean jacques Rousseau
Menurutnya bahwa seorang guru hendaknya merencanakan tugas belajar yang membangun atas kekuatan dari pembawaan pelajar sementara ia menjauhkan diri dari hambatan masyarakatnya yang cenderung menjinakkan daya cipta murid.
10.  Yohanes Amos Comenius
Comenius mengembangkan semua kemungkinan yang tersirat dalam jati diri manusia sebagai mahluk yang diciptakan segambar dengan Allah. jadi dalam hala ini dasar pedagogis yang berdasarkan tujuan PAK adalah agar semua anak/ remaja baik laki- laki maupun perempuan, tanpa terkecuali secara pesat dijadikan terpelajar ilmu alam, murni dalam akhlak terlebih dalam kesalehan supaya dengan demikian semua dididik dalam semua hal hal yang perlu untuk hidup masa kini, begitu pun di dunia sekarang.[18]
Jadi, dasar pedagogis yang dapat saya simpulkan adalah dimana di dalam suatu pengajaran terdapat dasar- dasar yang dilakukan dalam melakukan pengajaran itu, yaitu dengan adanya si pengajar, pelajar dan tujannya. Dalam hal ini sang pengajar utama adalah Yesus Kristus dan pelajarnya ialah siapa yang mau di ajari dan yang menganggap Allah betul- betul Bapa yang sehingga memperoleh hasil dari pengalaman pengajaran, dan pengalaman yang membawa keselamatan.

2.3.Dasar Filosofis PAK Anak/ Remaja menurut Tokoh
1.      Johann Friedrich Herbert
       Herbert adalah seorang ilmu filsafat yang mengajarkan bahwa hendaknya guru memperhatikan apa yang ada dalam diri anak. Dan guru wajib menolong pelajar mengingat kembali gagasan dan pelajaran yang sebelumnya . dan hendaknya juga guru menyampaikan gagasan baru dan pelajar ditugaskan untuk membandingkan pengetahuan yang baru dan yang lama agar melatih mereka melihat perbedaan dan persamaan dan juga menambah pengetahuan mereka.[19]
2.      Socrates
       Prinsip- prinsip dasar pendidikan menurut Socrates adalah metode dialektis yang digunakan oleh Socrates yang mana telah menjadi dasar teknis pendidikan yang direnacanakan untuk mendorong seorang pelajar untuk berfikir secara cermat, untuk menguji coba diri sendiri dan untuk memperbaiki pengetahuannya. Seorang guru tidak perlu memaksa pengetahuannya kepada seorang siswa dituntut untuk mengembangkan pemikirannya sendiri dengan berfikir secara kritis. Tujuan pendidikan menurutnya ialah untuk meransang penalaran yang cermat dan disiplin mental yang akan menghasilkan perkembangan intelektual yang terus menerus dan standar moral yang tinggi.
3.                     Harry Broudy
       Filosofis pendidikan agama kristen anak/ remaja adalah sebuah realitas yang khusus tentang pengetahuan bahwa pendidikan kristen adalah sebuah ilmu pengetahuan dan memiliki kemampuan seperti sebuah tubuh dari pengetahuan yang merupakan penuntun dari pekerjaan.

4.                J. Donald Buther
       Dasar filosofis pendidikan agama Kristen anak/remaja melalui 4 tipe yaitu naturalisasi, idealisasi dan pragmatis.

5.                     John dawey
       Ia menyatakan bahwa pendidikan kepada anak/ remaja yang bernafaskan filosofis menumpuk pada sebuah perkembangan dan pada kenyataannya teologi timbul karena adanya filosofi pendidikan pada gereja harus bertanggungjawab untu lebih kreatif dalam menyampaikan pendidikan agama kristen yang bervariasi, unik, dan penuh dengan kebenaran.

6.                B. Samuel Sidjabat
            Filsafat merupakan bahan kajian yang memberikan pengetahuan nilai etika dan keindahan bagi anak/ remaja serta suatu kegiatan yang dilakukan anak/remaja dalam keadaan sadar yang melibatkan sikap ( attitude).[20]

7.                Louis O. Kattasoff
            Menurutnya lapangan filsafat meliputi segala pengetahuan anak/remaja serta segala sesuatu apa saja yang ingin manusia ketahui.
Jadi, dasar filosofis PAK anak/ remaja yaitu seorang pengajar harus mampu melihat apa yang ada dalam diri anak/remaja tersebut sehingga seorang pengajar mengetahui dan mampu  gagasan apa yang yang harus diberikan dan seorang pengajar juga tidak perlu memaksakan anak/remaja mengenai suatu pengetahuan tetapi biarkanlah dia sendiri yang mengembangkan pikirannya tetapi tetap dituntun oleh pengajar sehingga ia bisa melibatkan diri pada sikap yang baik baik dirumah, disekolah, digereja, di masyarakat, dll.


III.             KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas ada beberapa kesimpulan mengenai materi diatas  yakni:
1.      Dasar Teologis PAK Anak/Remaja merupakan adanya kedaulatan Allah , yang artinya itu bahwa Allah memiliki kekuasaan penuh atas manusia. Kepercayaan kepada Allah Bapa Allah sebagai pedoman, Yesus adalah Juruselamat dunia, manusia memiliki jati dirinya dan tugasnya, pengalaman iman secara pribadi, dan adanya ajaran bahwa Alkitab adalah sebagai firman Tuhan.
2.      Dasar filosofis PAK Anak/ Remaja yaitu seorang pengajar harus mampu melihat apa yang ada dalam diri anak/remaja tersebut sehingga seorang pengajar mengetahui dan mampu  gagasan apa yang yang harus diberikan dan seorang pengajar juga tidak perlu memaksakan anak/remaja mengenai suatu pengetahuan tetapi biarkanlah dia sendiri yang mengembangkan pikirannya tetapi tetap dituntun oleh pengajar sehingga ia bisa melibatkan diri pada sikap yang baik baik dirumah, disekolah, digereja, di masyarakat.
3.      Dasar pedagogis PAK Anak/ Remaja adalah dimana di dalam suatu pengajaran terdapat dasar- dasar yang dilakukan dalam melakukan pengajaran itu, yaitu dengan adanya si pengajar, pelajar dan tujannya. Dalam hal ini sang pengajar utama adalah Yesus Kristus dan pelajarnya ialah siapa yang mau di ajari dan yang menganggap Allah betul- betul Bapa yang sehingga memperoleh hasil dari pengalaman pengajaran, dan pengalaman yang membawa keselamatan.

IV.             DAFTAR PUSTAKA
Boehlke R.,  Sejarah perkembangan dan pemikiran dan praktek PAK dari Plato sampai Ignatius Layola, Jakarta: BPK-GM, 1991
Boehlke Robert R.,  sejarah perkembangan pikiran dan praktek PAK dari yahonnes amos comenius sampai perkembangan PAK di indonesia, Jakarta:BPK-GM, 2010
Gultom Rida & dkk, pendidikan Agama Kristen kepada anak-anak, Medan:Mitra, 2011
Ismail Andar, Ajarlah mereka melakukan, Jakarta : BPK-GM, 2009
Kristianto Paulus Lilik, prinsif dan praktik pendidikan Agama Kristen, Yogyakarta: ANDI, 2006
Mossholder Ray,  cara mendidik anak di tengah lingkungan yang makin sekular, Yogyakarta: ANDI, 1998
Salam H. Burhanuddin ,  pengantar pedagogik, Jakarta: Rineka cipta, 2002
Salam H. Burhanuddin,  pengatar Pedagogik, Bandung: Rineka Cipta, 2002
Stefanus Daniel,  sejarah tokoh- tokoh besar PAK,  Bandung: Bina media informasi, 2009
Sukarman Timotius,  Gereja yang bertumbuh dan berkembang, Yogyakarta: ANDI. 2012






[1] Paulus Lilik Kristianto, prinsif dan praktik pendidikan Agama Kristen, ( Yogyakarta: ANDI, 2006), 5
[2] Rida Gultom & dkk, pendidikan Agama Kristen kepada anak-anak, ( Medan:Mitra, 2011), 15
[3]  Ibid, 16-17
[4] Ibid, 17-18
[5] R. Boehlke,  Sejarah perkembangan dan pemikiran dan praktek PAK dari Plato sampai Ignatius Layola,( Jakarta: BPK-GM, 1991), 384-390
[6] Ibid, 342
[7] Ibid,  107
[8] Ibid, 103-105
[9] Ibid, 384
[10] Ray Mossholder,  cara mendidik anak di tengah lingkungan yang makin sekular, ( Yogyakarta: ANDI, 1998), 153
[11]R. Boehlke , sejarah perkembangan pikiran dan praktek perkembangan PAK dari Plato- Ignatius Layola, 29-30
[12] H. Burhanuddin Salam ,  pengantar pedagogik, ( Jakarta: Rineka cipta, 2002), 1-2
[13] Timotius Sukarman,  Gereja yang bertumbuh dan berkembang, ( Yogyakarta: ANDI. 2012), 45-48
[14] Andar Ismail, Ajarlah mereka melakukan, ( Jakarta : BPK-GM, 2009), 135
[15] H. Burhanuddin Salam,  pengatar Pedagogik, ( Bandung: Rineka Cipta, 2002), 3-4
[16] Robert R. Boehlke,  sejarah perkembangan pikiran dan praktek PAK dari yahonnes amos comenius sampai perkembangan PAK di indonesia, ( Jakarta:BPK-GM, 2010), 58
[17] Daniel Stefanus,  sejarah tokoh- tokoh besar PAK,  ( Bandung: Bina media informasi, 2009), 192-132
[18] Robert R. Boehlke,  sejarah perkembangan pikiran dan praktek PAK, 87
[19] Ibid, 107
[20] B. Samuel Sidjabat, strategi pendidikan Kristen, 2-3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar